Politisi PKB Ingatkan Khofifah-Emil ada PR Besar di Periode Kedua

Liputanjatim.com – Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur Ibnu Alfandy mengingatkan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak agar menyelesaikan PR nya memimpin Jatim di periode kedua.

Seperti diketahui, DPRD Jatim telah mengumumkan Khofifah-Emil sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode 2024-2029 pada rapat paripurna, Sabtu (8/2/2025) lalu.

Ibnu Alfandy mengucapkan selamat atas pengangkatan Khofifah-Emil sebagai pemimpin Jatim atas hasil rekapitulasi KPU di Pilkada 2024. Namun demikian ia tetap mengingatkan akan PR penting yang harus di selesaikan pasangan petahana ini.

“Beliau sudah pernah memimpin Jatim lima tahun lalu, sekarang akan kembali memimpin Jatim lima tahun ke depan. Jadi tidak ada transisi kepemimpinan, sehingga Khofifah-Emil dapat langsung bekerja setelah dilantik nanti. Saya rasa beliau sudah tahu apa yang harus dikerjakannya kedepan,” kata Ibnu Alfandy saat dikonfirmasi, Senin (10/2/2025).

Menurut politisi PKB berusia 25 tahun ini, Khofifah-Emil menyisakan PR besar selama memimpin Jatim periode pertama 2019-2024. PR besar ini yang harus dituntaskannya di periode ke dua ini.

Ada bebera permasalahan di Jatim yang menjadi sorotan Ibnu Alfandy. Diantara kesenjangan sosial dan kemiskinan yang masih tinggi.

Ibnu Alfandy menjelaskan, meski persentase kemiskinan di Jatim sudah mencapai satu digit yakni 9,59 atau sebanyak 3,893 juta jiwa per September 2024 berdasarkan data BPS, namun angka itu tertinggi bahkan melebihi Jawa Barat dan butuh perhatian khusus.

“Angka ini tertinggi di Indonesia bahkan mengalahkan Jabar. Padahal dari segi penduduknya, Jabar memiliki penduduk jauh yang lebih banyak dibandingkan Jatim,” jelasnya.

Tidak hanya masalah kemiskinan, pemerataan ekonomi di Jatim masih terfokus pada beberapa tempat, seperti putaran perekonomian terkesan hanya terjadi di Jatim bagian utara. Ia nilai hal ini yang membuat jarak kesenjangan sosial makin panjang.

“Bu Khofifah dan Mas Emil harus memikirkan betul agar ada pemerataan perekonomian. Apalagi Mas Emil yang mantan Bupati Trenggalek yang notabene masuk di wilayah Jatim bagian selatan. Beliau pasti paham betul akan perekonomian masyarakat di sana,” kata dia.

“Jika hal demikian dibiarian maka akan terus ada jarak kesenjangan sosial ini,” tuturnya.

Cita-cita Khofifah untuk membuat Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara ia sarankan agar diratakan di setiap daerah. Dengan memperkuat sektor-sektor yang potensial di setiap daerah 38 kabupaten/kota.

“Jangan hanya jadi macan ompong, Jatim Gerbang Baru Nusantara harus mempunyai dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Jatim,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here