Liputanjatim.com, Jakarta – Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Muhaimin Iskandar tidak mau ambil pusing, mengenai pro-kontra pemutaran film G30S / PKI. Saat ditemui di Graha Gus Dur, Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (26/9) Muhaimin menjelaskan, bahwa di era demokrasi ini, semua orang berhak menyaksikan film sesuai keinginannya. Apalagi ditunjang dengan adanya smartphone.
“Masing-masing punya hak demokrasi, mau nonton film atau nggak, mau nonton film kan itu hak demokrasi seseorang.” Ucapnya.
Partai yang didirikan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid ini, lebih memilih menggelar nonton bareng film “Sang Kiai”, daripada menggelar nobar film yang menggambarkan kekejaman PKI pada 1965 lalu.
“Kami mau gelar nonton bareng film Sang Kiai, cerita tentang sejarah KH. Hasyim Asy’ari dan perang kemerdekaan.” Ujarnya.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini, akan menyuguhkan kepada kader PKB film tersebut, setelah Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober mendatang.
“Rencananya kami akan memutar film Sang Kiai pada 2 Oktober mendatang. Itu mengisahkan tentang sejarah Kiai Hasyim Asy’ari dan perang kemerdekaan.” Tegas beliau. [joe]