Liputanjatim.com – DPW PKB Jawa Timur bersama seluruh kader partai siap mensukseskan gelaran puncak peringatan satu abad Nahdlatul Ulama yang akan dilaksanakan di GOR Delta Sidoarjo, 7 Februari 2023 mendatang.
“Kader PKB Jatim siap sukseskan peringatan 1 abad,” kata Fauzan, Sabtu 4 Februari 2023.
Tidak hanya itu, sebagai partai yang lahir dari rahim NU, Fauzn mengatakan PKB pusat mewajibkan seluruh pengurus PKB tingkat provinsi maupun kota menggelar malam tirakat serta istigosah bersama selama 3 hari, dimulai dari tanggal 5 hingga 7 Februari, pas pada acara malam puncak peringatan satu abad NU.
“Tidak hanya yang dilaksanakan di Sidoarjo, tapi seluruh wilayah khususnya yg ada di Jatim. Ini moment yang berbahagia,” katanya.
Pihaknya berharap, bagi seluruh warga NU yang hadir ke lokasi acara di GOR Delta Sidoarjo mendapat jalan kemudahan serta keselamatan dari pemberangkatan hingga kembali pulang ke rumah.
“Nahdiyyin-nahdiyyat warga PKB yang turut hadir mengikuti kegiatan di GOR Delta Sidoarjo, mudah-mudahan berangkat dan pulang dalam keadaan lancar tanpa ada halangan yang berarti,” tutur Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini.
“Bagi warga PKB yang bertugas di GOR Delta Sidoarjo, banser, baik yang bertugas sebagai keamanaan maupun berperan sebagai koreografer, relawan kebersihan, dan lain sebagainya, kita doakan semuanya diberikan kesehatan dalam menjalankan khidmadnya,” lanjunya.
Keamanan dan kenyamanan saat di jalan maupun dilokasi acara, masih kata Fauzan, haru diciptakan oleh kader PKB. Karena niat awal PKB untuk peringatan tersebut adalah meng back up full. Jadi, ia tegaskan niat baik ini tidak boleh dirusak meski dengan sedikit perilaku yang tidak terpuji.
“Tunjukkan warga PKB kompak dan tertib selama dalam perjalanan. PKB siap dan full back up untuk kesuksesan peringatan satu abad NU,” ujarnya.
Ia katakan, momentum satu abad NU ini, adalah momentum untuk kembali merekatkan rasa persaudaraan diantara umat NU. Sebab, saat ini, melihat kebesaran serta kekuatan NU, banyak orang yang mengambil kesempatan hanya untuk kepentingan pribadi yang bersifat sesaat.
“Tidak perlu saling curiga. Warga NU harus kompak. NU asli pasti mengerti, siapa yang sudah berdarah-darah di organisasi, dan siapa yang ujug-ujug NU. Apalagi jelang pemilu presiden 2024 akan datang,” katanya.