LIPUTAN JATIM

PKB Jatim Sebut Gus Muhaimin Dipingit Atas Saran Para Kiai

Berita Jatim

Liputanjatim.com – DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah rampung menggelar rapat pleno pemenangan Pilpres dan Pileg 2024. Dalam hasil pleno tersebut, memutuskan Ketua Umum (Ketum) PKB, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Gus Muhaimin maupun Gus Muhaimin untuk dipingit jelang Pemilu 2024.

Kondisi tersebut juga dibenarkan oleh DPW PKB Jatim. Wakil Ketua DPW PKB Jatim, Anik Maslachah mengatakan, Gus Muhaimin sedang dipingit.

“Jadi itu dilakukan berdasarkan aspirasi dari para kiai, juga dari kiai Dewan Syuroh, yang kemudian kemarin itu diplenokan. Sehingga menjadi sebuah keputusan, untuk sementara sampai waktu ditentukan, ketum dilarang bicara soal pilpres,” ujar Anik, sapaan akrab Anik Maslachah.

“Jadi ibaratnya itu dipingit. Di tradisi Jawa kan kalau orang jadi manten itu kan dipingit. Dalam Islam pun kan juga dianjurkan, di mana sebelum tiba waktunya akad nikah, mempelai putri kan dipingit, tidak boleh ketemu calon suami, yang mana untuk mendapatkan pendidikan tentang pernikahan, sehingga ketika pernikahan akan lebih tenang dan lebih matang untuk jadi kemanten,” imbuh Anik.

Ketika ditanyai apakah kondisi ini mengartikan arah politik Gus Muhaimin lebih jelas posisinya untuk ke cawapres, wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim itu mengatakan, kader masih menginginkan Gus Muhaimin sebagai capres.

“Yang pasti obsesi kita capres. Tetapi, semuanya bergantung pada ketum, karena keputusan mutlaknya ada di ketum, apakah itu capres ataupun cawapres, itu domainnya ketum,” sambung dia.

Namun yang pasti, kata Anik, dipingitnya Gus Muhaimin agar lebih maksimal dalam hal mencalonkan diri nanti, entah sebagai capres maupun cawapres.

“Intinya, agar tenang, hasilnya lebih maksimal. Jadi untuk bersiap menjadi calon. Obsesinya kader untuk Gus Muhaimin memang capres, tetapi sekali lagi, semua keputusan ada di ketum, tentu juga dengan partai pasangan lainnya, utamanya Gerindra,” ujarnya.

“Hingga hari ini pun PKB masih solid bergandengan dengan Gerindra, sehingga persoalan siapa capres dan cawapres, keputusan mutlaknya ya tetap ada pada Gus Muhaimin dan Pak Prabowo,” pungkasnya.

Anik juga menambahkan, terkait dorongan kader kepada Gus Muhaimin agar mencalonkan diri sebagai capres bukanlah tanpa alasan.

“Alhamdulillah, untuk Jawa Timur, berdasarkan hasil survei secara kuantitatif maupun kualitatifnya, saya melihat makin dahsyat gerakan, terutama warga NU yang menjadi basis kekuatan PKB. Satu di antaranya para warga NU,” kata Anik.

Per hari ini, kata dia, ada 6 kabupaten/kota di Jatim yang melakukan musyawarah warga NU dengan hasil musyawarah kompak satu suara menginginkan Gus Muhaimin untuk maju capres.

“Jadi dalam musyawarah itu, intinya menginginkan calon presidennya dari Jawa Timur dan itu adalah NU asli bukan NU naturalisasi. NU yang dzuriyah-nya dari muassis atau pendiri NU (Nahdlatul Ulama),” ujarnya.

“Dan yang memenuhi persyaratan yang diinginkan warga NU melalui musyawarah warga NU itu ya satu-satunya ya Gus Muhaimin,” terang Anik dengan optimistis.

Exit mobile version