LIPUTAN JATIM

PKB Jatim Prihatin Kejadian Bocah 7 Tahun Dianiaya Keluarga Sendiri

Liputanjatim.com – Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur yang juga Wakil Ketua Komisi E  DPRD Jatim Hikmah Bafaqih menyayangkan kekerasan anak kembali terjadinya, seperti yang menimpa bocah 7 tahun di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Menurut Hikmah, kekerasan kepada anak kerap terjadi bukan oleh orang jauh atau orang lain. Kekerasan kepada anak terjadi biasanya dilingkungan terdekat tak terkecuali keluarga sendiri.

“Kekerasan dengan korban anak memang cenderung dilakukan oleh orang-orang terdekat. Sangat jarang kekerasan dilakukan oleh orang yang tidak dikenal terutama kekerasan seksual,” kata Hikmah saat dikonfirmasi, Sabtu 14 Oktober 2023.

Dalam konteks yang terjadi pada bocah 7 itu, politisi asal Malang ini berpendapat, bahwa para pelaku seharusnya diperiksa kesehatan jiwanya. Pasalnya, ia menilai pelaku kekerasan sangat masuk akal jika memiliki mental yang kurang sehat. Namun, yang biasa dijadikan alasan kekerasan kepada anak dilakukan adalah masalah perekonomian. Ia pun mengaku tidak setuju dengan narasi tersebut.

“Banyak orang yang lebih miskin, tapi tetap menyayangi anaknya dan melindungi anaknya, memperjuangkan anaknya dengan sangat baik. Menurut saya lebih tepat jika ini didekati dari sisi kesehatan jiwa, mental health,” katanya.

“Indonesia ini problem kejiwaan, problem kesehatan mental, belum menjadi perhatian serius. Kita amati orang menjadi lebih mudah marah ,menjadi lebih mudah menyalahkan, menjadi lebih mudah meledak amarahnya itu dengan mengorbankan orang lain yang lebih lemah,” tuturnya.

Ketua Perempuan Bangsa Jatim ini berpendapat, untuk mencegah kekerasan kepada anak, harus ada peran serta lingkungan sekitar. Orang di lingkungan terdekat harus lebih peka terhadap kondisi yang terjadi dengan meningkatkan kewaspadaan sekitar dengan konsep pengasuhan bersama berbasis masyarakat.

“Di mana anak-anak kampung itu menjadi anaknya orang sekampung. ada peringatan dini yang terbangun secara alamiah di tengah masyarakat untuk melindungi anak-anak yang ada disekitarnya,” ujarnya.

“Menganggap anak-anak yang ada di lingkungan sekitar kita menjadi anak kita. Itu konsep pengasuhan bersama berbasis masyarakat dihidupkan kembali,” lanjut mantan aktivis PMII ini.

Jika hal itu dilakukan, baru langkah selanjutnya yakni memastikan anak yang mendapat kekerasan,  terayomi dengan baik dan tuntas. Mulai dari litigasi hukumnya, rehabilitasi sosial, ekonominya serta rehabilitasi medik psikis.

“Itu tuh harus dituntaskan sehingga kemudian, pasca semua ini selesai tentu kita tidak boleh kemudian melupakan itu,” kata Hikmah.

“Sudah selesai, sudah masuk ke ranah hukum, anak ini tetap harus ada yang mengayomi,” lanjutnya.

Ia katakan, semangat tersebut juga telah diintruksikan oleh Ketua Umum PKB A Muhaimin Iskandar yang saat ini menjadi Cawapres Anies Baswedan. Bahkan hal itu masuk dalam 11 janji kerja PKB-Gus Imin.

“PKB concern pada perlindungan perempuan dan anak sebagaimana 11 janji kerja PKB yang ditekankan Gus Imin,” ujarnya.

Ia bersyukur, ternyata semangat tersebut juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jatim dengan memperbanyak UPT untuk menampung anak korban kekerasan maupun kekerasan seksual.

“Alhamdulillah Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah cukup responsif dengan menyediakan banyak UPT Dinas Sosial untuk menampung anak-anak semacam ini,” pungkasnya.

Exit mobile version