LIPUTAN JATIM

PKB Gelar Refleksi Imlek 2025, Cak Imin Kenang Semangat Pluralisme Gus Dur

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam acara PKB menggelar refleksi Tahun Baru Imlek 2025 di di Season City Mall, Jakarta Barat.

Liputanjatim.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menggelar refleksi Tahun Baru Imlek 2025. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menegaskan bahwa acara tahunan ini merupakan upaya untuk menjaga semangat pluralisme yang diwariskan Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

“PKB bersama seluruh masyarakat Tionghoa telah melaksanakan kegiatan refleksi Imlek, sudah 24 kali sampai saat ini kita laksanakan,” ujar Cak Imin di Season City Mall, Jakarta Barat, Jumat malam (24/1/2025).

Cak Imin mengenang peran besar Gus Dur dalam membangun fondasi toleransi di Indonesia. Salah satu tonggak pentingnya adalah keberanian Gus Dur mencabut Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang melarang segala bentuk budaya, agama, dan kepercayaan masyarakat Tionghoa di Indonesia.

Melalui Keppres Nomor 6 Tahun 2000, Gus Dur kembali membuka ruang bagi masyarakat Tionghoa untuk merayakan Imlek secara terbuka, setelah puluhan tahun dibungkam oleh rezim Orde Baru.

“Di setiap peringatan perayaan Imlek ini, kita akan terus mengenang jasa Gus Dur, KH Abdurrahman Wahid, yang telah membangun fondasi kebhinekaan, mewujudkan persatuan, dan kesetaraan,” ucap Cak Imin.

Ia menekankan bahwa Gus Dur adalah sosok yang menolak diskriminasi dalam bentuk apa pun. “Inilah hebatnya Gus Dur dalam melihat warga negara agar tidak terdiskriminasi. Kita semua sebagai pewaris perjuangan Gus Dur, keluarga besar PKB, harus menjadi garda terdepan melestarikan dan menjaga nilai-nilai dan ajaran kebhinekaan ini,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan rasa bangga atas momen kebersamaan dan keharmonisan yang terus dirajut di tengah keberagaman bangsa. “Ini satu kebanggaan dan kebahagiaan bagi saya, bagi PKB, bagi kita semua, karena momentum kebersamaan, keharmonisan yang terus kita jaga terpancar terus di seluruh bumi Nusantara kita,” lanjutnya.

Sebagai penutup, Cak Imin mengutip pesan Gus Dur yang terus relevan hingga kini. “Gus Dur mengajarkan kita bahwa hidup ini adalah bagaimana kita memberikan manfaat bagi orang lain. Sehingga kata-kata Gus Dur, ‘tidak penting apa agamamu, yang penting adalah manfaatnya kamu bagi orang lain,” ungkapnya.

Refleksi Imlek ini, menurut Cak Imin, adalah wujud nyata upaya mempertahankan warisan Gus Dur dalam menjunjung nilai-nilai keberagaman dan kesetaraan yang menjadi roh kebangsaan Indonesia.

Exit mobile version