Liputanjatim.com – Pinjaman lunak dan dana hibah diprediksi mampu meningkatkan sektor pertanian dan UMKM di Jawa Timur. Karena masalah klasik para petani dan pelaku UMKM adalah kemudahaan dan ketersediaan modal untuk mereka. Karena itu, perlu adanya Campur tangan dari Permerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Timur Ufiq Zuroida mengatakan perhatian pemprov untuk pertain dan UMKM bisa dalam bentu kebijakan atau program yang berpihak kepada meraka diantaranya adalah pinjaman lunak dan dana hibah. Kemudahan permodalan itu dapat menstimulus laju pertumbuhan ekonomi sektor pertanian dan UMKM.
Selain memberikan akses permodalan, tidak kalah penting menurut Ufiq adalah kehadiran pemerintah untuk menjaga stabilitas harga jual produk pertanian. Sebab, petani kerap kali dilanda masalah anjloknya harga saat musim panen raya.
“Pemprov juga sekiranya menyedikan galeri UKM sebagai tempat konsultasi dan pemasaran produk yang dihasilkan. Galeri ini juga untuk menumbuhkan minat masyarakat khususnya pemuda untuk menjadi entrepreneur,” ungkapnya, Kamis (19/9/2019).
Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing menjadi bagian penting dalam pengembangan pertumbuhan ekonomi di daerah. Mengingat revolusi industri 4.0 tidak dapat dihindari. “Ring satu (Surabaya, Grisik, Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan) sudah menjadi koridor industri 4.0 yang mengedepankan SDM dan Iptek, tentu daerah tidak boleh kalah. Pengelolaan hasil pertanian juga harus terjadi di daerah sehingga memiliki nilai tambah untuk mereka,” terangnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Kuartal I 2019 terhadap Kuartal I 2018 tumbuh 5,51 persen (year on year/yoy). Ekonomi Jawa Timur Kuartal I 2019 juga tumbuh bila dibandingkan kuartal sebelumnya (q-to-q), walaupun pertumbuhannya hanya 0,13 persen.
Struktur ekonomi Jawa Timur menurut lapangan usaha Triwulan I 2019, didominasi tiga lapangan usaha utama, yaitu, industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 30,42 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 18,25 persen, dan pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 11,78 persen.[cy]