LIPUTAN JATIM

Pimpinan DPRD Surabaya Minta Guru, Ortu Kompak Jelang Pembelajaran Tatap Muka

Foto Istimewa

Liputanjatim.com – Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti lantas memastikan kesiapan sekolah menjelang PTM pada Selasa (31/8) siang. Sekolah yang menjadi jujukan pada kegiatan ini ialah SMPN 12 dan SMP Jalan Jawa.

Menjelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti memastikan kesiapan sekolah SMPN 12 dan DMP Jalan Jawa, Selasa (31/8/2021).

Reni mengakatan, Surabaya yang dulu berada pada PPKM Level 4 terus menjadi Level 3 berdampak pada persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“Berdasarkan Inmendagri No.34 Tahun 2021, daerah level 3 sudah dibolehkan untuk PTM. Aturan dalam SKB 4 Menteri juga menyatakan bahwa status wilayah dengan zona resiko oranye dalam hal ini Surabaya diperkenankan melaksanakan PTM terbatas. Surabaya memenuhi kedua aturannya” kata Reni.

Politisi dari Fraksi PKS ini menjelaskan bahwa pelaksanaan PTM ini menjadi kewenangan walikota. Kesiapan sekolah dan persetujuan orangtua hal utama yang perlu diperhatikan.

“Dalam SKB 4 Menteri juga diatur bahwa pelaksanaan PTM maksimal keterisian hanya 50% dari jumlah murid. Saya melihat bahwa harapan dari para orang tua agar PTM ini bisa terlayani segera. Tentunya saya mendukung pelaksanaan PTM secara bertahap,” tambahnya

“Dinas pendidikan perlu terus melakukan pemantauan supaya PTM lancar, aman dan berkelanjutan. Karena itu Guru dan Ortu harus kompak, utamanya dalam penegakan prokes oleh siswa mulai berangkat, disekolah dan saat pulang,” jelas Reni.

Tentang vaksinasi, merujuk SKB 4 Menteri, yang disyaratkan ialah  guru dan tenaga pendidik. Reni mendorong kepada Disdik bersama Dinkes agar tiap satuan pendidikan memiliki rekam medis warga sekolah. Selain itu Pemkot juga diminta untuk mempercepat vaksinasi usia +12 bagi pelajar.

“PTM tidak boleh diwajibkan, jadi orang tua yang masih memilih untuk PJJ harus dilayani. Kondisi saat ini yang siap PTM juga harus dilayani. Prinsip dalam layanan pendidikan adalah semua terlayani,” tuntas Reni.

Exit mobile version