LIPUTAN JATIM

Petani Jagung Merugi Akibat Serangan Ulat Grayak

ilustrasi tanaman jagung diserang hama ulat grayak

Liputanjatim.com – Petani jagung di Desa Ngilo-ilo, Kecamatan Slahung, Ponorogo merugi akibat serangan ulat grayak setidaknya ada sekitar 1 hektar ladang jagung terpapar serangan ulat. Sekarang petani kerja ekstra untuk basmi ulat, sedangkan rata-rata jaggung masih berusia satu bulan.

Serangan hama ulat grayak dimulai sejak 2 minggu lalu, daun jagung terlihat banyak berlubang dimakan ulat. Salah satu petani mengaku, ladang jagungnya ludes, bahkan semakin hari semakin parah hingga sekarang.

Satu petak habis, bagian pupus daun dimakan ulat,” ungkap Mursyid salah satu petani jagung, jumat (3/1/2020)

hampir seluruh petani di Desa Ngilo-ilo saat memasuki musim penghujan, ladang sawah banyak beralih untuk ditanami jagung. Serangan ulat yang mendadak ini membuat petani di Desanya kelabakan, untuk sementara jagung disemprot dengan anti hama.

“Untuk mengurangi serangan ulat saya semprot menggunakan racun serangga,” Terangnya

Parlin menambahkan, awal musim tanam dirinya mengaku telah mengalami kerugian hingga Rp 1 juta mulai dari biaya benih, pupuk dan upah buruh tani. Dia mengaku terpaksa membeli benih jagung lagi, sebab hampir dipastikan lading jagungnya gagal panen.

“Jagungnya pupus tidak bisa tumbuh dan harus tanam baru. Kalau tidak tanam lagi rugi di perawatan,” jelas parlin

Meskipun diserang ulat grayah petani di Desanya akan tetap menanam jagung, ini karena petani sudah paham dengan kondisi tanam tanahnya. Sebelumnya memang ada serangan ulat grayak tetapi tidak parah.

“Baru kali ini kejadian serangan ulat sampai separah ini,” Pungkasnya.[Jd]

Exit mobile version