Liputanjatim.com – Stadion Gelora Delta Sidoarjo jadi tempat pelampiasan kekecewaan ribuan Bonek, supporter Persebaya. Mereka tak puas dengan performa tim kesayangannya yang lagi-lagi meraih hasil negatif.
Pada pertandingan yang digelar pada Kamis (15/09/2022) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Persebaya menelan pil pahit kekalahan meskipun bertindak sebagai tuan rumah. Persebaya harus takluk 1-2 dari Rans Cilegon FC dihadapan ribuan pendukungnya.
Ini merupakan kekalahan keenam The Green Force dari 10 pertandingan. Hasil tersebut bahkan menjadi kekalahan ketiga Tim asuhan Aji Santoso secara beruntun. Mereka hanya mampu mengemas 10 poin dan bertengger di posisi 14 klasemen sementara.
Saat pertandingan belum usai, sebenarnya Bonek telah menunjukkan kekecewaanya. Di luar stadion, mereka membuat Gerbang selatan area Stadion Gelora Delta Sidoarjo ambruk. Sedang di dalam Stadion, mereka melakukan pelemparan botol ke arah lapangan.
Segera setelah pertandingan usai, Ribuan Bonek menjebol pagar pembatas tribun dan merangsek masuk ke tengah lapangan.
Papan iklan di sekeliling lapangan dihancurkan. Bangku pemain cadangan dirobohkan. Tak hanya itu, nyala api juga terlihat berkobar di beberapa titik Stadion.
Beberapa supporter mencoba berlari untuk mengejar para pemain, pelatih dan manajemen tim Persebaya yang ada di dalam lapangan. Mereka berlari sambil melontarkan protes keras ke jajaran pelatih dan pemain.
Beruntung aparat keamanan langsung mengevakuasi pemain dan official. Tak lama terdengar tembakan gas air mata yang dilepaskan polisi di dalam lapangan.
Bukan mundur, suporter semakin beringas dan melempari aparat. Namun efek gas air mata tersebut pada akhirnya membubarkan kerumunan ratusan penonton di dalam Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Akibat kejadian ini Persebaya hampir bisa dipastikan akan mendapat sanksi dari Komdis PSSI. Sebagai tuan rumah, panitia pelaksana pertandingan Persebaya tidak bisa menjamin jalannya pertandingan dari awal hingga usai berjalan dengan aman dan lancar.
Bonek juga berpeluang mendapat sanksi, seperti tidak boleh mendampingi tim dalam sejumlah laga kandang dan tandang. Mengenai hal ini LIB tak ambil bagian karena merupakan wilayah Komdis PSSI.