Liputanjatim.com – Minat masyarakat Gresik untuk jalankan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah semakin menurun, sedangkan untuk ibadah umrah semakin meningkat.
Hal ini disebabkan daftar tunggu haji reguler relatif lama dan ditambah dengan adanya peraturan baru yang membatasi usia jamaah haji maksimal 65 tahun, dari alasan tersebut membuat mayoritas masyarakat lebih memilih umrah dibanding beribadah haji di Tanah Suci.
Kemenag Gresik menyebutkan, hingga saat ini di Kabupaten Gresik terdapat 6 penyelenggara umrah, yang sudah terdaftar di Kemenag.
Dari banyaknya perusahaan penyelenggara umrah ini menunjukkan minat ibadah umrah cukup tinggi. Bahkan, Kemenag Gresik mencatat, sejak Agustus lalu jumlah warga Gresik yang berangkat umrah telah mencapai angka 1.235 orang.
Antusiasme masyarakat ini tercermin dalam kegiatan pelepasan jamaah umrah oleh YPI Darussalam tahun 2022 yang dilepas langsung oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, pada Senin (12/09/22) pagi tadi.
Bu Min, begitu Wakil Bupati Aminatun Habibah kerap disapa, tingginya antusias warga yang berangkat umrah ini, pihaknya berpesan, agar para jamaah mempersiapkan secara fisik dan mental agar bisa melaksanakan ibadah dengan lancar hingga nanti kembali ke Tanah Air.
“InshaAllah kondisi kesehatan secara umum disana sudah kondusif, apalagi panjenengan semua sudah di vaksin nggeh. Mudah-mudahan semuanya sudah siap bekal untuk beribadah, sudah punya bekal berupa kesehatan,” kata Bu Min di YPI Darusallam Cerme, Senin (12/09/22).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua YPI Darusallam Cerme KH. Saiful Kirom menjelaskan, sebanyak 135 rombongan ibadah umrah ini berasal dari berbagai wilayah yang ada di kabupaten Gresik, bahkan ada yang dari Lamongan dan Sidoarjo.
“Seluruh jamaah nantinya akan diberangkatkan langsung dari Bandara Juanda menuju Madinah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, musim haji tahun 2022 kali ini tercatat ada 1.501 jamaah haji dari kabupaten Gresik, dari jumlah tersebut berkurang dibandingkan di tahun 2019 dengan total sebanyak 2.137, yang sebelumnya sempat terhenti di tahun 2020 dan 2021 akibat adanya pandemi Covid-19.