Peringati Puncak Harlah IPNU-IPPNU Di Gresik, Wagub Jatim: Pelajar NU Gresik Memiliki Banyak Potensi dan Referensi Menarik


Liputanjatim.com
 – Peringati Hari lahir (Harlah) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke-68 dan Ikatan Pelajar Purtri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ke-67, Pelajar NU Kabupaten Gresik gelar dialog interaktif “Milenial Student Talk” bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, di Gedung PCNU Gresik, Senin (28/3/22) malam.

Dalam giat acara peringatan Harlah IPNU-IPPNU tersebut, tampak hadir Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Elistianto Dardak, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Abu Hasan, Rais Syuriah PCNU Gresik KH. Mahfudz Maksum, dan beserta tamu undangan lainnya.

Perlu diketahui, inti daripada puncak peringatan harlah tersebut ada pada acara Talkshow dengan tema “Milenial Student Talk” yang disampaikan langsung oleh Wagub Jatim, Emil Elistianto Dardak atau akrab disapa Mas Emil. 

Dalam kesempatan tersebut Mas Emil menyampaikan beberapa kiat tentang bagaimana menjadi milenial yang kreatif, inovatif, dan produktif dalam mengikuti arus perkembangan zaman.

“Kalian ini kaum terpelajar, intelek, IPNU-IPPNU. Tapi fakta milenial inilah kaum yang paling frustasi hari ini, dengan segala perubahan zaman. Sehingga perlu mengetahui tentang bagaimana menjadi milenial yang kreatif, bagaiman menjadi milenial yang inovatif,” kata mas Emil.

Berkenaan dengan kenakalan remaja, mas Emil menjelaskan, bahwa saluran positif bisa dilakukan oleh berbagai elemen. Seperti yang dicontohkan melalui inisiatif polres dalam membuat track balap motor.

“Memang saya setuju dengan pernyataan tersebut, jangan cuman dilarang dong apa alternatifnya kan gitu, anak-anak muda sekarang itu terlalu sering dipatahkan, jadi kita-kita yang senior ini suka matahin semangat anak muda. Baru berkreasi gak boleh. Pertanyaannya luar biasa ya, out of the book.Sebenenya beberapa Polres itu sudah bikin alternatife mengenai mereka penghobi balap, untuk motor-motor biasa, bukan kayak motor GP gitu,” jelas Mas Emil.

Mas Emil juga menyinggung perihal kegandrungan anak-anak muda hari ini akan game online. Menurutnya, kegemaran tersebut harus dibatasi dan disesuaikan dengan waktu kosong.

“Game-game online itu sebenernya metaverse, sebenernya sekarang itu ada E-Sport dan itu boleh-boleh saja, tapi kadarnya yang harus diperhatikan, apapun yang berlebihan itu tidak baik, termasuk kalau main game samapi lupa waktu, sampai gak mau sekolah, sampai gak asuk kuliah,” tambahnya.

Terakhir, Mas Emil memberikan apresiasi sekaligus pesan kepada milenial untuk tahu batasan diri. Tahu kapan harus berhenti dan tahu kapan harus kembali bekerja, itu namanya kedewasaan, harus bisa komunikasi dan punya mental.

“Sebagai penutup, saya senang sekali sebagai pembicara. Bahwa IPNU-IPPNU disini (Gresik) punya banyak potensi, banyak suatu referensi yang menarik hari ini dan itu sebagai bentuk kesiapan. Dan ini memang peran yang harus dimainkan IPNU-IPPNU, harus kekinian melihat permasalahan. Tapi dijalaninya jangan larut, Saya yakin bahwa sekarang khususnya (IPNU-IPPNU) mampu memberikan dampak yang baik,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here