Liputanjatim.com – Menjelang perayaan Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari, perajin buket di Jombang mulai kebanjiran pesanan. Buket bertema cokelat yang menjadi simbol kasih sayang paling diminati pelanggan, sehingga meningkatkan penjualan hingga 80 persen dibandingkan hari-hari biasa.
Dwi Indah Kurniati, perajin buket asal Desa Sengon, mengungkapkan peningkatan permintaan ini sudah terasa sejak sepekan sebelum Hari Kasih Sayang. Pada hari biasa, ia biasanya menerima sekitar 20 pesanan buket. Namun, menjelang Valentine, pesanan naik drastis hingga mencapai 40 hingga 50 buket per hari.
“Pesanan buket cokelat memang paling banyak saat Valentine. Pada hari biasa, saya menerima sekitar 20 buket, tapi saat Valentine bisa mencapai 50 sampai 60 buket sehari,” ujar Kurniati, Kamis (13/2).
Buket yang paling diminati pelanggan adalah yang dihiasi dengan berbagai jenis cokelat serta warna-warni bunga cantik. Mayoritas pemesannya berasal dari kalangan pelajar hingga mahasiswa yang ingin memberikan buket spesial kepada orang tersayang. Harga buket yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp400 ribu, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya.
Meski usaha pembuatan buket ini dikerjakan dari rumah, ibu satu anak ini mampu meraup omzet hingga Rp10 juta per bulan berkat kreativitasnya dalam membuat buket yang menarik dan sesuai permintaan pasar. Selain Hari Valentine, momen-momen spesial lainnya seperti wisuda dan ulang tahun juga turut mendongkrak penghasilannya.
Dengan tingginya antusiasme masyarakat terhadap buket cokelat sebagai hadiah Valentine, perajin buket seperti Kurniati berharap tren ini terus berlanjut dan menjadi berkah tersendiri di setiap perayaan hari kasih sayang.
“Kalau di hari-hari seperti Valentine, musim wisuda, dan musim nikah, omzet mengalami kenaikan hingga Rp10 juta per bulan,” pungkasnya.