Liputanjatim.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya berencana mensinkronisasi data pelajar SMA/SMK se derajat untuk selanjutnya diberikan beasiswa Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Emil menuturkan, kendati siswa SMA/SMK berada dibawah tanggungan Pemprov Jatim, namun tidak ada salahnya jika Pemkot Surabaya mengintervensi masalah biaya pendidikan mereka. Sebab para siswa juga adalah bagian dari warga Kota Surabaya.
”Jadi sinkronisasi data ini agar lebih paripurna dalam membina warga-warga kita. Jangan sampai menghambat keefektifan bekerja di masing-masing wilayah. Sehingga Pak Wali juga bisa ikut mensupport pembinaan kita ke warga Surabaya,” kata Emil, Selasa (19/10/2021).
Emil berharap, suport bagi para pelajar SMA/SMK yang dilakukan Pemkot Surabaya dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mendukungan terhadap dunia pendidikan.
“Semoga ini menjadi inspirasi juga di awal 2022,” katanya.
Disisi lain, Walikota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, siap memberikan data kepada Pemprov Jatim apabila dibutuhkan.
Eri memastikan visi dan misi yang diambil Pemprov Jatim seirama dengan Pemkot Surabaya, khususnya dalam hal dunia pendidikan.
”Kalau ini (sinkronisasi) sudah menjadi satu kesatuan rangkaian data, kita bisa tahu saat memberikan bantuan itu larinya ke mana saja, kita bakal tahu,” kata Eri.
”Kalau ini (data) sudah terbuka, kita akan lebih mudah memberikan bantuan. Seperti yang dicontohkan Pak Wagub soal data siswa SMA/SMK yang tidak mampu. Nah, itu totalnya berapa saja di masing-masing sekolah, datanya nanti masuk ke provinsi. Sehingga ketika pemkot memberikan bantuan, supaya lebih mudah tersalurkan,” jelas Eri.
Sebelunya, Pemkot Surabaya sendiri sudah berencana menggerojok bantuan bagi pelajar MBR di tingkat SMA/SMK, pada tahun 2022 mendatang. Diperkirakan, besaran anggaran yang disiapkan sebesar Rp 47,7 miliar.