LIPUTAN JATIM

Pemkot Surabaya Gelar Sekolah Tatap Muka Jika Kasus Covid-19 Rendah

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhtya Prajantara

Liputanjatim.com – Wacana kegiatan belajar mengajar secara tatap muka akan diterapkan lagi oleh pemkot Surabaya. Hal ini berkenaan dengan kasus penyebaran Covid-19 masuk dalam kategori resiko rendah dengan nilai 2,43 yang berdasarkan pada hasil self assesment pada minggu ke-23.

“Kalau seandainya, kita berharap ada pada angka 10 (kasus), kasus aktif sehari hanya 10 atau 15 harapan untuk kembali sekolah tatap muka akan kita coba,” ungkap Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhtya Prajantara, Kamis (5/11/2020).

(Baca Juga: https://www.liputanjatim.com/operasi-yustisi-jaring-1-085-pelanggar-prokes-di-sidoarjo/)

Selain itu, menurut Febri, pihak pemkot telah melakukan tes swab kepada guru SD dan SMP. Dan tinggal menunggu hasil swab tersebut.

“Ketika sudah (swab kepada guru SD dan SMP), maka kita lihat kasus aktif pandeminya. Kalau sudah kecil sekali, pemkot akan berusaha mencoba kegiatan sekolah tatap muka di sekolah-sekolah yang protokol kesehatannya mumpuni,” jelas Febri.

Sekolah yang memiliki protokol kesehatan, lanjut Febri, harus ada seperti aliran udara pada kelas, jarak antar kelas, pemasangan wastafel  pada tiap kelas. Bahkan, para guru akan melakukan tes swab kembali untuk memastikan tidak ada kluster sekolah.

“Misal SMP A akan buka, maka akan dikaji satgas dan ahli epidemologi. Siapakah yang akan masuk, mungkin kelas 3 dulu. Apakah nanti semua SMP akan buka? Ya ini perlu terlebih dahulu. Karena masing-masing sekolah apakah sudah sesuai assesment terkait protokol kesehatan sekolah tatap muka,” beber Febri.

Febri menambahkan, pihak pemkot juga berterima kasih kepada warga Surabaya yang sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebab, untuk membuka kembali sekolah tatap muka juga memerlukan peran serta masyarakat dalam menaati protokol kesehatan.

“Sekolah tatap muka perlu dukungan lagi, karena belum ada obatnya. Butuh dukungan warga Surabaya, karena pandemi ini bisa terkontrol ketika warga disiplin,” tandas Febri.

Exit mobile version