Pemkot dan Pemkab Mojokerto Tangguhkan Kegiatan Outing Class di Alam Terbuka

REMBUG BERSAMA: Kadispendik Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono menggelar rapat koordinasi bersama MKKS dan FK3S terkait penangguhan outing class, Kamis (30/1) di Dispendik Kabupaten Mojokerto. (indah/jprm)

Liputanjatim.com – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto resmi menunda pelaksanaan kegiatan outing class di alam terbuka bagi seluruh pelajar jenjang PAUD, SD, hingga SMP. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 421/48/416-101/2025 yang diterbitkan setelah rapat koordinasi bersama MKKS dan FK3S pada Selasa (30/01/2025).

Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono, menyatakan bahwa penangguhan ini didasarkan pada faktor cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. Hal ini dilakukan untuk mencegah ketidakkondusifan dan memastikan keselamatan peserta didik. “Karena kondisi cuaca yang kurang aman dan tidak kondusif, rencana outing class di alam bebas seperti pantai, pegunungan, dan sungai kita tangguhkan untuk sementara waktu,” ujarnya.

Alternatif Outing Class di Lokasi Edukatif

Meskipun kegiatan di alam terbuka ditangguhkan, Ludfi menegaskan bahwa outing class masih bisa dilakukan di tempat-tempat edukatif, seperti museum, cagar budaya, perpustakaan, serta wisata religi yang relevan dengan mata pelajaran muatan lokal. “Kami menekankan bahwa wisata yang bisa dijadikan alternatif untuk outing class adalah destinasi sejarah seperti wisata Majapahit,” tambahnya.

Bagi sekolah yang tetap ingin mengadakan outing class, Dispendik mewajibkan mereka untuk membuat izin pemberitahuan terkait destinasi, waktu, dan lokasi kegiatan. Selain itu, pihak sekolah harus memberikan pengawasan serta pendampingan ekstra bagi siswa demi memastikan keselamatan mereka. “Keselamatan, disiplin, dan pengawasan terhadap peserta didik harus diperhatikan dengan ketat,” tegas Ludfi.

Selain itu, sekolah juga diwajibkan untuk melaporkan hasil outing class kepada Dispendik, termasuk memastikan sarana transportasi memenuhi standar keamanan. “Harus ada kelayakan kendaraan yang dibuktikan dengan uji kir dan masa berlaku kendaraan, serta kelengkapan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi sopir, sopir cadangan, dan kernet,” tandasnya.

Pj Wali Kota Mojokerto Perketat Pengawasan

Sementara itu, Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, juga menginstruksikan penangguhan sementara kegiatan outing class bagi seluruh sekolah di jenjang PAUD, SD, hingga SMP, baik negeri maupun swasta. Kebijakan ini diatur dalam Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto Nomor 400.3.614/417.501/2025.

“Kami mengumpulkan seluruh kepala sekolah di Kota Mojokerto untuk menyamakan persepsi terkait surat edaran yang sudah ditandatangani kepala Dikbud,” ujarnya dalam pertemuan di Balai Kota Mojokerto, Selasa (30/01/2025).

Dalam SE tersebut, terdapat tiga poin utama, salah satunya terkait pembatasan kegiatan studi di luar kelas, terutama di alam terbuka seperti pantai dan pegunungan. “Bukan pelarangan, tapi pembatasan. Kami membatasi pelaksanaan outing class hingga evaluasi kejadian ini tuntas dilakukan,” tegasnya.

Ali Kuncoro menekankan bahwa outing class merupakan bagian dari kurikulum Merdeka Belajar sehingga tidak dapat dihapuskan. Namun, evaluasi tetap perlu dilakukan terkait pemilihan lokasi kegiatan. Oleh karena itu, sekolah dianjurkan untuk mengadakan kunjungan ke perpustakaan, museum, situs sejarah Kerajaan Majapahit, atau wisata religi yang minim risiko bagi siswa. “Tujuannya tetap edukatif tetapi dengan risiko yang lebih rendah,” katanya.

Lebih lanjut, sesuai arahan Pj Gubernur Jawa Timur, Ali Kuncoro meminta sekolah untuk menyesuaikan kembali jadwal outing class. Selain itu, Dikbud Kota Mojokerto akan lebih selektif dalam memberikan izin pelaksanaan kegiatan ini. “Saya perintahkan kepada kepala Dinas Pendidikan agar benar-benar selektif dalam memberikan izin outing class,” ujarnya.

Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan masa evaluasi atas musibah di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, DIY, akan selesai. Oleh karena itu, sekolah yang telah menjadwalkan outing class dalam waktu dekat diminta untuk membatalkan rencana tersebut. “Ini adalah musibah yang tidak diharapkan oleh siapapun. Namun, evaluasi akan terus kami lakukan,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here