Liputanjatim.com – Pemkab Trenggalek memilih untuk memberikan subsidi kepada warganya yang berada di perantauan dan tidak memilih untuk mudik. Hal ini dilakukan untuk menekan angka persebaran virus COVID-19 di Jawa Timur, khususnya di wilayah Trenggalek.
Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin memaparkan, pemberian bantuan langsung tersebut diharapkan dapat meringankan beban ekonomi warganya yang berada di tanah rantau.
“Anggaran Rp 600 ribu itu kami siapkan bagi masyarakat asli Trenggalek yang menunda mudik, dengan syarat mendaftarkan diri melalui kanal yang disediakan (corona.trenggalekkab.go.id) dan ber-KTP asli Trenggalek,” kata Nur Arifin kepada wartawan, Jumat (17/4/2020) malam.
Untuk bisa mengakses bantuan langsung tunai tersebut, lanjut Nur Arifin, masing-masing perantau yang mendaftar akan diverifikasi secara bertahap. Diantaranya mengisi formulir, mengirimkan foto KTP, hingga foto rumah dan alamat perantauan. Tidak hanya itu saja, warga perantauan juga diwajibkan untuk mengirimkan kordinat lokasi tempat tinggal.
“Mereka juga kami wajibkan untuk mengirimkan foto pribadi saat di perantauan. Nantinya kartu intensif itu akan dikirimkan ke alamat tersebut dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Salah satu sarat untuk mendapatkan bantuan langsung tersebut cukup mudah. Syaratnya, menurut Nur Arifin, tidak mudik hingga kondisi memungkinkan. Jika dikemudian hari penerima bantuan diketahui mudik ke kampung halaman, maka program insentif akan dihentikan dan wajib mengembalikan uang bantuan. Bahkan, lanjut dia, warga yang melanggar kesepakatan pemberian bantuan bisa terancam tindak pidana.
Dengan adanya program tersebut, Nur Arifin berharap dapat menekan angka kasus COVID-19 di wilayah Trenggalek.
“Kita semua harus paham, bahwa saat ini orang yang terpapar corona belum tentu disertai gejala. Namun mereka bisa menularkan ke orang lain,” jelasnya.
Untuk itu, dirinya menghimbau kepada warga Trenggalek agar sadar betul dengan resiko yang akan dihadapi jika tetap memilih untuk mudik.
“Kalau yang punya imunitas bagus mungkin tidak apa-apa, tapi kalau rentan dampaknya bisa fatal,” pungkasnya.