Liputanjatim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Jawa Timur, mulai membangun rumah warga terdampak banjir bandang yang terjadi pada Februari 2025 di beberapa kecamatan.
Ada ratusan rumah warga yang terdampak banjir bandang tersebar di Kecamatan Kendit, Kapongan, Sumbermalang, Mlandingan, Suboh, dan di Kecamatan Asembagus pada saat itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Permukiman (PUPP) Kabupaten Situbondo, Abdul Kadir Jaelani mengaku, dari hampir 900 rumah warga terdampak banjir, hanya 39 rumah yang dibangun pemerintah.
“Kondisinya yang rusak total yang kita bangun. Kalau hanya rusak sedang dan rusak ringan sudah diperbaiki,” ungkap Abdul Kadir Jaelani, dikutip dari RRI, Selasa (22/4/2025).
Kadir merinci, sebanyak 39 rumah warga yang mulai dibangun itu ada di Kecamatan Kendit sebanyak 18 rumah, Mlandingan 13 rumah, Suboh 4 rumah, Kapongan 2 rumah, Asembagus 1 rumah dan Sumbermalang 1 rumah.
“Kalau di Kecamatan Kendit, rumah warga terdampak banjir berada di Desa Tambak Ukir dan Desa Kendit. Di tempat ini paling parah,” ujarnya.
PUPP menargetkan, pembangunan rumah warga terdampak banjir bandang itu rampung pada Juni 2025, seiring dengan perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Situbondo.
“Status siaga darurat diperpanjang hingga Juni 2025. Jadi untuk pembangunan rumah warga terdampak banjir ditargetkan rampung Juni,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Sruwi Hartanto, mengaku telah memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga Juni 2025.
“Mulai hari ini sudah kami perpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga Juni 2025,” ucap Sruwi Hartanto.
Perpanjangan status siaga darurat bencana ini dilakukan seiring dengan proses pembangunan rumah warga terdampak banjir bandang yang baru saja dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Pembangunan rumah ini kan butuh waktu termasuk juga pembangunan bendungan air yang dilakukan Pemprov Jatim di Dusun Secangan dan Tambak Ukit,” pungkasnya.