LIPUTAN JATIM

Pastikan Jalan Mulus, Pemkab Sidoarjo Kebut Perbaikan 12 Ruas Jalan Rusak

Liputanjatim.com – Pemkab Sidoarjo melalui Dinas PUBMSDA tengah mengebut pemeliharaan dan perbaikan jalan yang menjadi penghubung antar desa dan antar kecamatan.

Tercatat ada 12 ruas jalan yang sedang dikebut pengerjaannya. Antara lain yaitu ruas jalan Tebel-Gemurung, Barengkrajan-Bypass Krian, Bringinbendo-Sidodadi, Candinegoro-Terungkulon, Gamping-Wonokalang, dan Pekarungan-Terungwetan.

Kemudian juga ruas jalan Pilang-Sawocankring, Sidodadi-Kramat Jegu, Simoketawang-Simoangin-angin, Bulang-Prambon, Krembung-Bulang serta Mojoruntut-Cankring.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan, pemeliharaan jalan di 12 ruas itu telah mulai dikerjakan sejak awal Mei ini. Pihaknya bakal terus mengebut pengerjaan hingga akhir Tahun 2023 nanti.

Kendati demikian, Muhdlor tak menampik jika masih ada beberapa ruas jalan rusak yang belum masuk dalam daftar pemeliharaan dan perbaikan tersebut.

Hal demikian menurutnya bukan karena ruas jalan rusak itu tak diperhatikan oleh Pemkab, melainkan adanya proses pemeliharaan yang harus dilakukan secara bertahap.

Untuk itu, Muhdlor berharap masyarakat dapat memahami dengan baik perihal proses tersebut. Ia pastikan Pihaknya segera memasukkan ruas jalan rusak yang belum tersentuh ke dalam rencana pemeliharaan Tahun 2024.

“Yang pasti jalan antar desa dan kecamatan pasti kami perhatikan. Target kami jalan kabupaten semuanya mulus,” jelas Muhdlor.

Bupati muda berusia 32 tahun ini juga mengucapkan terimakasih kepada warga Sidoarjo yang telah peduli dengan perkembangan pembangunan Kota Delta.

Menurutnya, kepedulian masyarakat terhadap kinerja Pemkab menjadi modal penting bagi pembangunan sebuah daerah.

Ia bahkan menyebut kritik dan saran yang diberikan oleh masyarakat merupakan satu bentuk dukungan dan harapan kepada Pemerintah itu sendiri.

Karenanya Muhdlor optimis setiap langkah pembangunan yang dilakukannya dapat berjalan sukses lantaran senantiasa diiringi oleh kepedulian segenap masyarakat.

“Kepedulian masyarakat dalam mengawal pembangunan menjadi indikator bahwa masyarakatnya tidak apatis dengan Pemda. Ini modal penting dalam demokrasi pembangunan menuju kota yang maju,” pungkasnya.

Exit mobile version