Liputanjatim.com – Menjelang perhelatan pemilu 2019, PPP diguncang sejumlah problem yang berdampak terhadap perolehan suara partai. Bahkan, sejumlah survey memberikan prediksi jika partai berlambang ka’bah tersebut tidak lolos ambang batas Parliamentary Treshold (PT).
“Elektabilitas PPP belum aman,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, kepada wartawan, Selasa (26/3/2019).
Mengingat, kasus paling tidak menguntungkan bagi PPP adalah terjeratnya Ketua Umum Romahurmuziy yang kena OTT KPK. Selain dualisme kepengurusan, problem inilah (OTT KPK) yang dinilai banyak pihak menggerus suara PPP.
“Masalah bertubi-tubi, sebelum kasus Rommy, perpecahan PPP juga masih terjadi Djan Faridz juga punya infratuktur dan logistik yang kuat,” papar Yunarto.
“Diperparah kasus Rommy ini PPP kehilangan semua modal dasarnya. Infrastruktur yang terpecah, tidak memiliki tokoh pemikat dan kehilangan image sebagai sebuah parpol karena korupsi, tiga variabel ini bisa berakibat buruk dan terancam tidak lolos PT,” timpalnya.
Meski pergantian plt baru saja dilaksanakan, namun sosok Plt Ketum Suharso Monoarfa dinilai tidak memiliki faktor pemikat.
“Nggak bisa jadi magnet elektoral juga. Hanya dengan memanfaatkan basis massa tradisional dalam waktu singkat PPP bisa selamat,” pungkas Yunarto.
Berikut adalah hasil elektabilitas PPP di 3 Survei Terakhir:
Charta Politika Indonesia
PDIP: 24,8
Gerindra: 15,7
Golkar: 9,8
PKB: 7,2
Demokrat: 5,1
Nasdem: 4,9
PKS: 4,1
PPP: 3,6
PAN: 3,2
PSI: 1,4
Perindo: 1,3
Hanura: 0,8
PBB: 0,4
Berkarya: 0,4
PKPI: 0,3
Garuda: 0,2
Tidak tahu/tidak menjawab: 17,1 persen.
Vox Populi Research Center
PDIP: 26,8%
Gerindra: 15,1%
Golkar: 10,2%
PKB: 7,1%
Demokrat: 5,3%
NasDem: 4,3%
PAN: 3,9%
PSI: 3,7%
PKS: 3,4%
PPP: 2,9%
Perindo: 1,8%
Hanura: 1,1%
Berkarya: 0,9%
PBB: 0,6%
PKPI: 0,3%
Garuda: 0,2%
Tidak tahu/tidak jawab: 12,4%
Litbang Kompas
PKB
Pemilu 2014: 9%
Oktober 2018: 6,3%
Maret 2019: 6,8%
Gerindra
Pemilu 2014: 11,8%
Oktober 2018: 16%
Maret 2019: 17%
PDIP
Pemilu 2014: 18,9%
Oktober 2018: 29,9%
Maret 2019: 26,9%
Golkar
Pemilu 2014: 14,7%
Oktober 2018: 6,2%
Maret 2019: 9,4%
NasDem
Pemilu 2014: 6,7%
Oktober 2018: 3,6%
Maret 2019: 2,6%
Garuda
Pemilu 2014: –
Oktober 2018: 0,3%
Maret 2019: 0,2%
Berkarya
Pemilu 2014: –
Oktober 2018: 0,4%
Maret 2019: 0,5%
PKS
Pemilu 2014: 6,8%
Oktober 2018: 3,3%
Maret 2019: 4,5%
Perindo
Pemilu 2014: –
Oktober 2018: 1,5%
Maret 2019: 1,5%
PPP
Pemilu 2014: 6,5%
Oktober 2018: 3,2%
Maret 2019: 2,7%
PSI
Pemilu 2014: –
Oktober 2018: 0,4%
Maret 2019: 0,9%
PAN
Pemilu 2014: 7,6%
Oktober 2018: 2,3%
Maret 2019: 2,9%
Hanura
Pemilu 2014: 5,3%
Oktober 2018: 1%
Maret 2019: 0,9%
Demokrat
Pemilu 2014: 10,2%
Oktober 2018: 4,8%
Maret 2019: 4,6%
PBB
Pemilu 2014: 1,5%
Oktober 2018: 0,4%
Maret 2019: 0,4%
PKPI
Pemilu 2014: 0,9%
Oktober 2018: 0,1%
Maret 2019: 0,2%
Belum menentukan pilihan
Oktober 2018: 20,4%
Maret 2018: 18,2%