Liputanjatim.com – Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak non subsidi hari ini, Selasa (03/01/2023).
Penurunan harga di tiap jenis BBM non subsidi cukup beragam. Pertamax yang sebelumnya seharga Rp 13.900 turun menjadi Rp 12.800, Pertamax Turbo dari harga Rp 15.200 menjadi Rp 14.050, Dexlite dari harga Rp 18.300 menjadi Rp 16.150, dan Pertamina Dex dari harga 18.800 menjadi Rp 16.750.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, harga baru tersebut berlaku secara serentak mulai pukul 14.00 WIB. Menurutnya, penurunan harga Pertamax dan Dex series tersebut mengacu pada perubahan harga minyak mentah dan harga produk minyak dunia.
“Dengan penyesuaian itu, kita bisa lihat harga BBM Pertamina paling kompetitif dengan tetap mempertimbangkan berbagai aspek agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga seluruh pelosok Tanah Air,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan harga BBM non-subsidi bersifat fluktuatif sehingga dievaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Pihaknya juga tengah mengkaji penyesuaian pengumuman harga BBM non-subsidi menjadi lebih cepat yakni seminggu sekali dari sebelumnya yang sebulan sekali.
Dengan seperti itu, lanjut Erick Thohir, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam mendapatkan kepastian lebih cepat terkait penyesuaian harga BBM non-subsidi terbaru.
Kendati demikian, ia menyatakan bahwa harga BBM Bersubsidi seperti Pertalite tidak mengalami penurunan. Menurutnya, Pemerintah telah memberikan subsidi Pertalite sebesar Rp. 1.100 dalam setiap liternya. Ia menyebut hal ini adalah upaya pemerintah membantu kondisi ekonomi masyarakat.
“Catatan penting, BBM yang dibantu pemerintah seperti Pertalite yang harga dunia masih tinggi, harga jual kita Rp 10.000, masih dibantu pemerintah Rp 1.100,” jelasnya.
Harga solar juga dipastikan tidak berubah dan berada pada angka Rp. 6.800 per liter. Meski begitu, Erick memastikan harga tersebut masih berada di bawah harga keekonomian karena terdapat andil subsidi dari pemerintah.
“Ini tentu berbeda dengan BBM non-subsidi yang mengikuti tren harga pasar dan harga minyak mentah dunia. Untuk Pertalite dan Solar, pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan subsidi sehingga harganya tidak berubah,” pungkasnya.