Liputanjatim.com – Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini, Rabu (2/10/2019) adalah hari perayaan Nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai warisan kebudayaan Indonesia oleh Unesco.
Batik bukan hanya kebanggaan masyarakat Indonesia, banyak tokoh dunia dan desainer mancanegara yang mengagumi batik. Batik adalah ekspresi budaya yang memiliki makna simbolis dan nilai estetika yang tinggi bagi masyarakat Indonesia.
Berbicara soal batik, tentu erat kaitannya dengan brand local Indonesia. Dimana, saat ini banyak brand local Indonesia yang tidak hanya memproduksi pakaian batik tapi juga model pakaian dengan berbagai desain dan bahan.
Salah satunya Ze-Wang, brand local asal Surabaya Jawa Timur ini. Sebagian koleksinya adalah batik dengan kualitas premium. Meski terbilang masih sangat baru di industri fashion Indonesia, Ze-Wang ingin selalu menghadirkan pakaian dengan bahan dan kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau.
Founder dari Ze-Wang, Zeze menuturkan bahwa, Ze-Wang mempunyai dua koleksi yaitu Ze-Wang Exclusive dan Flexibility. Dimana Ze-Wang Exclusive lebih pada model busana formal dari kain batik atau tenun premium, dan diproduksi sangat terbatas.
Sedangkan Ze-Wang Flexiblity lebih pada busana casual yang bisa dipakai lebih flexible dan santai, dimana bahannya tidak harus dari kain batik. Namun, tetap mengedepankan kenyamanan dan kualitas yang terbaik. Seperti halnya, taglinenya: “You Are what You Wear With Passion”.
Menurut Zeze, saat ini batik sudah dikenal di industri fashion internasional, banyak designer-designer berbakat Indonesia yang sering mengadakan pameran atau fashion show di luar negeri. Dan beberapa instansi pemerintah pada hari tertentu juga mewajibkan para pegawainya mengenakan batik.
“Jadi saat ini batik tidak lagi menjadi pakaian yang ketinggalan jaman. Namun, menjadi warisan budaya yang semakin digemari karena didesain secara modern dan tentu dengan kualitas terbaik, sehingga tidak ada rasa bosan saat mengenakannya” katanya.
“Dan yang terpenting adalah dukungan dari masyarakat Indonesia sendiri. Brand-brand local kita seringkali masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Apalagi yang masih baru dan belum banyak dikenal oleh masyarakt. Padahal, secara model dan kualitas kita juga tidak kalah dengan brand-brand yang dari luar negeri,” tambahnya.
Refleksi Hari Batik Nasional, tambah Zeze, diharapkan agar masyarakat tidak lagi memandang sebelah mata terhadap brand-brand lokal Indonesia. Masyarakat juga harus mensupport terhadap brand-brand Indonesia.
“Bukan berarti saya melarang kita belanja produk dari luar, tidak ya. Tapi kita harus menghargai produk-produk kita karena secara kualitas dan model kita juga tidak kalah dengan brand dari luar, sudah banyak juga brand lokal Indonesia yang terkenal di luar negeri. Jadi diantara koleksi baju-baju kita jangan sampai tidak ada brand local,” paparnya.
“Kenapa kita harus mensupport brand local Indonesia. Karena saat ini indrustri fashion adalah salah satu indrustri yang berkembang pesat. Dan untuk ekonomi kreatif, fashion merupakan penyumbang kedua terbesar pendapatan domestic bruto (PDB) setelah kuliner. Hal itu tidak bisa tercapai tanpa dukungan pemerintah dan khususnya masyarakat Indonesia,” timpalnya.
Untuk itu dirinya berharap industri fashion di Indonesia dapat berkembang dan menembus hingga ke pasar Internasional.
“Dan kedepannya, agar bisa masuk dalam industri fashion dunia, produk Indonesia harus memiliki brand yang kuat, branding kita harus berani sehingga dikenal. Dalam hal ini Ze-Wang masih perlu belajar dan research”, tandasnya.