LIPUTAN JATIM

Momen Sumpah Pemuda, Gus Halim Ajak Pemuda Bangkitkan Ekonomi Desa

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendespdtt)

Liputanjatim.com – Berkenaan dengan momentum Sumpah Pemuda kali ini, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengajak anak muda memanfaatkan momentum tersebut untuk membangkitkan perekonomian desa. Salah satunya dengan aktif memasarkan berbagai produk unggulan desa melalui media sosial.

“Bagi generasi muda yang aktif di media sosial, mari sama-sama membangkitkan perekonomian desa dengan memasarkan berbagai produk unggulan desa. Kalian bisa memasarkan pesona desa wisata, produk buah-buahan, produk sayuran organik, padi premium, hingga keunikan kerajinan tangan produksi warga desa,” ujar Abdul Halim Iskandar, Kamis (28/10/2021).

Gus Halim, panggilan akrab Abdul Halim Iskandar, mengatakan pemuda Indonesia sangat berperan dalam berbagai peristiwa penting dalam sejarah bangsa. Menurut Gus Halim, melalui para pemuda kesadaran untuk bersatu melawan kolonialisme digugah, dan pemuda juga yang menginisiasi percepatan gerakan Proklamasi Kemerdekaan. Selain itu, pemuda jugalah yang berada di garis depan dalam mempertahankan kemerdekaan.

“Pun dalam berbagai peristiwa pergantian rezim kekuasaan di masa lalu, anak-anak muda selalu menjadi pionirnya. Saat ini pun anak-anak muda juga yang selalu menyuarakan berbagai tuntutan dari masyarakat,” katanya.

Saat ini, kata Gus Halim anak-anak muda melalui berbagai platfrom media sosial juga sangat mewarnai kehidupan berbangsa. Di tengah pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19, anak-anak muda tetap eksis berkreasi melalui berbagai kanal media sosial.

“Tentu jika kemampuan mereka digunakan membantu memasarkan berbagai produk unggulan desa akan berdampak sangat besar bagi peningkatan omzet barang dan jasa dari desa,” katanya.

Gus Halim mengungkapkan, banyak produk unggulan desa yang membutuhkan bantuan pemasaran. Selain itu, saat ini banyak desa-desa wisata dengan berbagai fasilitas sarana memadai yang belum banyak diketahui calon pelancong. Dan juga banyak produk pertanian, perkebunan, maupun perikanan yang berkualitas tetapi dihargai rendah karena pemasarannya harus melalui tengkulak.

“Jika anak-anak muda melalui media sosialnya bisa memangkas rantai distribusi ini dalam arti konsumen sebagi end user langsung bisa membeli produk dari petani atau melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) maka sangat membantu peningkatan ekonomi desa,” katanya.

Selain membantu meningkatkan ekonomi desa, lanjut Gus Halim anak-anak muda juga bisa memanfaatkan media sosial sebagai alat kontrol penggunaan dana desa.

Menurutnya kontrol terhadap penggunaan dana desa sangat penting agar berbagai program kerja berbasis dana desa bisa benar-benar dinikmati oleh masyarakat.

“Kami yakin anak-anak muda sangat dibutuhkan peran aktif dan kiprahnya dalam mengawal dan mempercepat pembangunan desa,” tutupnya.

Exit mobile version