Liputanjatim.com – Dalam rangka mengenalkan berbagai hasil bumi di Kabupaten Lumajang, Bupati Thoriqul Haq menggelar Festival Tani Loemadjang sebagai bagian dari rangkaian Hari Jadi Lumajang yang ke 767 tahun.
Cak Thoriq, sapaan akrabnya, bahkan mengenalkan pisang pasak kresek yang menjadi salah satu andalan hasil bumi di wilayah tersebut. Pisang yang tumbuh optimal di Ranuyoso tersebut menjadi komoditas pisang unggulan, selain Pisang Agung dan Pisang Mas Kirana.
“Lumajang bukan hanya memiliki pisang agung dan pisang mas kirana yang sudah menjadi unggulan, pisang pasak kresek ini juga jadi unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan para petani,” jelas Cak Thoriq saat membuka Festival Tani Loemadjang di Sport Park Alun-alun Lumajang, Jumat (2/11/2022).
Cak Thoriq juga menjelaskan, bahwa pisang pasak kresek memiliki beberapa keunggulan, jenis pisang ini diungkapkan petani di Ranuyoso memiliki ketahanan terhadap virus. Tidak hanya itu, pisang yang bercita rasa manis dan lembut ini juga memiliki harga yang bagus di pasaran yakni berkisar Rp500 – Rp700 ribu per tandan.
“Pisang pasak kresek ini menjadi unggulan komoditas pertanian karena mampu menembus harga Rp500 – Rp700 ribu akan menjadi hasil pertanian yang dapat menghidupi petani dan menyejahterahkan para petani,” ungkapnya.
Bupati berpesan, agar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian memberi perhatian khusus agar pisang pasak kresek mampu mendapatkan pasar yang optimal. Selain itu, untuk menjaga kualitas produk, ia berharap agar bibit pisang jenis ini terus dijaga.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Hairil Diani menyampaikan, bahwa Festival Tani Loemadjang masuk dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Lumajang ke 767 Tahun 2022, berlangsung selama dua hari mulai tanggal 2-3 Desember 2022.
Lanjut dia, berbagai kegiatan diselenggarakan untuk menyemarakkan gelaran ini diantaranya Festival Pisang Agung Semeru, Pisang Mas Kirana dan Pisang Bulu, Festival Sangrai dan Cita Rasa Kopi Loemadjang, Festival Sego Kelor dan Kudapan, Pasar Tani Produk Pertanian, Gerakan Gemar Minum Susu, Makan Daging dan Telur serta Pameran Produk Pertanian.
Acara resmi dibuka oleh bupati ditandai dengan ‘nyeruput’ bareng nikmatnya kopi khas lereng Semeru.