Surabaya, Liputanjatim.com – Masih menjadi misteri terkait penumpang gelap yang membuat pilpres 2019 kemarin panas. Partai Gerindra menyebut penumpang gelap yang memanfaatkan pencapresan Prabowo Subianto bertujuan membuat Indonesia kacau.
Siapa atau kelompok apa yang menjadi penumpang gelap tersebut mengundang tanya dari semua kalangan. Karena hingga saat ini, Prabowo maupun Gerindra masih enggan menyebut siapa sebenarnya penumpang gelap itu.
“Kita apresiasi sudah terbuka dan menjelaskan kepada masyarakat, sehingga semua pihak juga bisa memahami persoalan secara jernih,” ungkap politisi PKB, Daniel Johan, Minggu (12/8/2019).
Dari informasi itu, Daniel meminta aparat penegak hukum untuk segera bertindak untuk menyelidiki dan menemukan siapa penumpang gelap itu. “Info awal ini harus ditindaklanjuti agar tidak sekadar isu, agar hal-hal yang mengancam keutuhan negara bisa diatasi dengan cepat dan baik. Harus ada penegakan hukum yang baik,” katanya.
Isu soal penumpang gelap ini awalnya diungkapkan Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco menyebut ‘penumpang gelap’ itu mencoba memanfaatkan Prabowo untuk kepentingan mereka. Namun, menurut dia, Prabowo kemudian mengambil tindakan karena sadar telah dimanfaatkan.
Pernyataan itu diamini politikus Gerindra Andre Rosiade yang menyebut penumpang gelap itu bertujuan membuat situasi Indonesia kacau. Penumpang gelap juga ingin Presiden Joko Widodo (Jokowi) disalahkan akibat kondisi itu.
“Orang itu ingin Indonesia chaos. Ingin Pak Jokowi disalahkan. Ingin Indonesia ini ribut. Pak Prabowo sebagai patriot dan negarawan menolak hal itu. Itulah penumpang gelap itu,” kata Andre.