Liputanjatim.com – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan, proses pemindahan makam terdampak pembangun Frontage Road di Desa/Kecamatan Waru masih menemui kendala.
“Ruas Waru – Aloha memang ada sedikit kendala terkait pemindahan makam,” sampainya saat meninjau langsung pembangunan Frontage Road, Selasa (14/02/2023).
Menurutnya, kendala itu terjadi karena curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Sidoarjo sebulan terakhir ini. Sehingga menyebabkan proses pemindahan makam harus terhenti untuk sementara.
Padahal proses pemindahan telah mulai dilakukan. Ia bahkan menyebut sudah ada lima makam yang telah selesai dipindahkan.
“Kemarin sebenarnya sudah siap untuk dipindahkan semua. Bahkan sudah ada lima makam yang sudah dipindah. Tapi memang masalahnya adalah cuaca,” imbuh Bupati Muhdlor.
Disampaikannya curah hujan yang tinggi membuat kondisi tanah yang ada di bawah dipenuhi oleh genangan air. Sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pemindahan makam.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa proses pemindahan makam bakal segera kembali dilakukan ketika curah hujan mulai mereda.
Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor itu mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Kepala Desa dan Camat setempat untuk mempercepat proses tersebut.
“Tadi sudah saya koordinasikan dengan Kepala Desa beserta Camat dan insyaAllah akan segera tuntas,” tegas Gus Muhdlor.
Pihaknya memastikan Frontage Road ruas Waru – Aloha akan segera tersambung secara tuntas pada tahun 2023 ini.
Dengan begitu, dapat mempercepat ketersambungan Frontage Road dari Sidoarjo hingga Surabaya secara keseluruhan pada tahun 2024 mendatang.
Seperti diberitakan sebelumnya, makam yang berada di Jalan Jendral S Parman Gang VI itu terpaksa dipindah karena menjadi salah satu obyek terdampak pembangunan Frontage Road Waru – Buduran.
Tidak semua jenazah dipindahkan, karena hanya sebagian lahan makam yang digunakan untuk frontage road. Warga dan para ahli waris jenazah yang akan dipindah sudah menyatakan persetujuannya.
Beberapa waktu lalu, mereka berkumpul menggelar istighosah dan tahlil di masjid setempat untuk kelancaran proses pemindahan makam.
Tercatat, sudah ada lima makam yang dipindahkan ke lokasi baru yang berada di sebelah makam lama. Lahan baru itu diketahui merupakan bantuan CSR perusahaan.
Sayangnya proses pemindahan makam itu harus terhenti untuk sementara waktu lantaran curah hujan yang tinggi dan bakal dilanjutkan kembali setelah cuaca mendukung.