Liputanjatim.com – Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan sunnah di 10 malam terakhir Ramadan agar tidak melewatkan kesempatan meraih keberkahan ini.
Lailatul Qadar menjadi kesempatan bagi seluruh muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbanyak amalan baik, karena setiap pahala akan dilipatgandakan. Hal ini seperti keterangan hadits HR Bukhari, yang berbunyi sebagai berikut.
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.
Malam Lailatul Qadar merupakan momen istimewa di mana pahala amalan dilipatgandakan dan doa-doa diijabah oleh Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan baik agar dapat meraih keutamaannya.
Amalan Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir Ramadan
Berikut sederet amalan yang dapat ditunaikan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar yang telah diulas berdasarkan laman resmi Kementerian Agama RI. Amalan sunah yang dapat dilakukan di malam Lailatul Qadar ini sesuai dengan yang telah dicontohkan Rasulullah SAW.
1. Salat Tahajud
Memasuki 10 malam terakhir di bulan Ramadan, Rasulullah SAW tidak tidur. Nabi Muhammad SAW menghidupkan momen Lailatul Qadar dengan menunaikan salat tahajud sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis yang diceritakan Abu Hurairah RA.
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: Siapa yang mengerjakan ibadah pada malam Qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1768 dan Muslim: 1268).
Selain itu, Rasulullah SAW terbiasa memperpanjang amalan salat malam ketika memasuki Lailatul Qadar, dan menunaikan salat tahajud bersama dengan keluarganya. Hal ini seiring dengan hadis HR Al-Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki sepuluh Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah”.
2. Bersedekah
Meningkatkan sedekah di 10 malam terakhir bulan Ramadan merupakan salah satu amalan yang dianjurkan. Di bulan yang penuh berkah ini, seluruh umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah salat, memanjatkan doa-doa, serta membaca Al-Qur’an, juga meningkatkan amalan baik kepada sesama.
Salah satu caranya dengan bersedekah. Bersedekah tidak hanya berupa zakat fitrah dan zakat mal, tetapi juga sedekah sunah seperti harta, pangan, pakaian, hingga paket sedekah untuk yatim dan duafa, dan lain-lain.
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ ٱلْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّارَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Artinya: Lambung mereka jauh dari tempat tidur (untuk salat malam) seraya berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut (akan siksa-Nya) dan penuh harap (akan rahmat-Nya) dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (Qs As-Sajdah: 16).
3. Iktikaf
Iktikaf artinya berdiam diri di masjid, memfokuskan diri untuk beribadah sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT semata. Kegiatan iktikaf mencakup berzikir, berdoa, membaca Al-Qur’an, salat sunah, bersalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.
إِنِّى اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوَّلَ أَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ ثُمَّ اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الأَوْسَطَ ثُمَّ أُتِيتُ فَقِيلَ لِى إِنَّهَا فِىالْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلْيَعْتَكِفْ فَاعْتَكَفَ النَّاسُ مَعَهُ
Artinya: Sesungguhnya aku melakukan iktikaf pada sepuluh hari pertama untuk mencari malam ini (Lailatul Qadar). Kemudian aku melakukan iktikaf pada sepuluh malam pertengahan bulan, lalu aku didatangi seseorang yang mengatakan kepadaku bahwa Lailatul Qadar ada pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa di antara kalian yang ingin melakukan iktikaf, maka lakukanlah!’ Lalu orang-orang pun ikut beri’tikaf bersama beliau. (HR Bukhari No 2018 dan Muslim No 1167).
4. Tilawah Al-Qur’an
Salah satu amalan yang disunahkan Rasulullah SAW pada 10 malam terakhir bulan Ramadan adalah membaca Al-Qur’an. Giat mengejar kekhataman Al-Qur’an di masa-masa akhir Ramadan akan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi muslim. Tilawah Al-Qur’an dapat dilakukan baik di masjid maupun rumah.
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Qur’an bersamanya. (HR Bukhari).
Demikian sejumlah amalan 10 malam terakhir Ramadan seperti yang telah disunahkan Rasulullah SAW. Semoga setiap amal dan doa yang dipanjatkan di malam-malam yang mulia ini, diterima di sisi Allah SWT dan menjadi ladang pahala yang berlipat ganda.