LIPUTAN JATIM

Menkopolhukam Sebut Persiapan Pemilu Sudah 99 Persem

Liputanjatim.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta masyarakat tidak ragu terhadap pemilu 2024. Menurutnya persiapan Pemilu 2024 sudah 99 persen.

“InsyaAllah sudah siap dan jadi. Sehingga jangan ada keraguan,” ujarnya didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai membuka Forum Diskusi Sentra Gakkumdu Wujudkan Pemilu Bersih di The Westin Surabaya. Selasa (8/8).

Mahfud menambahkan tidak ada titik rawan dalam artian tempat (wilayah) saat pemilu 2024 digelar.  Menurutnya semua tempat sama saja, tidak ada yang lebih rawan maupun yang tidak rawan.

“Namun ada titik rawan dalam artian isu yakni adanya praktek politik uang dan kecurangan, terutama hoax atau berita bohong yang akan mewarnai proses pemilu serentak pada 14 Februari 2024. Tetapi secara umum kita siap,” tegasnya.

Mahfud mengatakan dulu sempat ada kekhawatiran apakah rakyat bisa berpartisipasi terhadap pemilu, ternyata tingkat partisipasi pemilu di Indonesia kalau diukur dari Pilkada tahun 2020 itu terbesar di dunia, yakni mencapai 73 persen. “Mahasiswa juga memiliki peranan penting dalam pemilu 2024. Mulai dari menggunakan hak pilih hingga pengawasan, pemantauan dan edukasi terhadap masyarakat terkait pemilu,” terangnya.

Mahfud juga mengingatkan terkait masalah politik identitas yang sangat berbahaya bagi kehidupan bangsa dan negara. Menurutnya politik identitas  berbeda dengan identitas politik. “Setiap orang punya identitas politik. Seperti pilihan politiknya apa, rasnya apa, Melayu, China, Jawa dan lainnya. Tapi, jangan menjadi hal utama dan dijadikan alat untuk mendiskriminasikan yang lain. Pemilu itu mencari pemimpin bersama, bukan memilih musuh, dan bisa menjahit semua perbedaan,” katanya.

Lebih lanjut Mahfud juga meminta setiap selesai Pemilu dan berhasil memilih pemimpin, agar tidak bermusuhan terus bagi para pemilih yang ada di bawah. “Pemimpin harus ada, kalau nggak ada pemimpin, negara bubar. Tidak ada manusia yang sempurna. Semua calon pemimpin dicari baiknya pasti ada, dicari jeleknya pasti ada. Semua manusia ada baik dan jeleknya. Kalau misalnya saudara berpikiran semuanya jelek, pilihlah yang kejelekannya sedikit. Kalau tidak memilih, kita yang rugi. Pemilu itu untuk menghalangi orang yang jahat untuk menjadi pemimpin,” jelasnya.

Mahfud juga meminta kepada segenap elemen bangsa agar terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menghadapi tahun politik 2024 nanti. “Setelah terpilih, pemimpin harus mendengarkan aspirasi rakyat, bukan aspirasi kelompoknya,” pungkasnya.

Exit mobile version