Liputanjatim.com – Konggres ke XX PMII yang digelar di Balikpapan, Kalimantan Timur melahirkan nahkoda baru. Adalah Muhammad Abdullah Syukri terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasisswa Islam Indonesia (PB PMII) masa jabatan 2021-2023. Kader PMII Malang itu terpilih setelah mengumpulkan suara sebanyak 130 dari 242 suara yang sah.
Sebelum terpilih menjadi Ketua Umum PB PMII, Syukri sudah malang melintang menduduki posisi pucuk pimpinan organisasi mahasiswa itu. Mulai dari didapuk sebagai Ketua Komisyariat PMII Universitas Brawijaya, Malang hingga menjabat sebagai Ketua Biro Beasiswa Bidang Hubungan Internasional PB PMII.
Tak hanya moncer di dalam negeri, pria kelahiran Cirebon 29 tahun silam tersebut juga menjadi salah satu inisiator pendirian Pengurus Cabang Internasional PMII di tiga negara yakni Maroko, Taiwan dan Jerman.
Ia juga menjalankan aktifitas di Jakarta sebagai Wakil Direktur Center for Indonesian Policy Analysis (CIPA), Indonesian Returning Expert di Korporasi Jerman untuk Kerjasama Internasional, dan Tim Asistensi Staf Khusus Presiden Republik Indonesia.
Dunia Kampus
Selain aktif di dunia ekstra kampus, Abe, sapaan akrabnya, juga aktif di internal kampus. Berbagai posisi diembannya selama menimba ilmu di Brawijaya. Antara lain pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Brawijaya (2009-2010), Konggres Mahasiswa Fisip Universitas Brawijaya, dan Ketua KPU Fisip Universitas Brawijaya.
Rupanya, usai menamatkan kuliahnya di Brawijaya tak membuat Abe selalu berhadapan dengan politik pergerakan. Dilanjutkanya studi ke Universitas Duisberg Essen, Jerman merupakan bukti bahwa politik pergerakan tidak menghalangi obsesinya untuk meraih ilmu. Tentu jurusan yang dipilihnya pun tidak jauh-jauh dari dunia politik. Selama di Jerman, Abe mengambil jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan melalui beasiswa dari Pemerintah Jerman (DAAD). Di Jerman, Abe juga aktif sebagai pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).
Santri Mbah Moen
Sebelum menggeluti pendidikan formal, Abe memulai menempa diri di beberapa pondok pesantren. Pilihan menjadi santri kelana dijalaninya dengan penuh khidmat. Dimulai dari Pondok Buntet Pesantren Cirebon, lalu berpindah ke Pondok Pesantren Anwarul Huda Malang dari 2009-2011. Dan terakhir di Pesantren Anwar Sarang Rembang pada 2012-2015 dibawah bimbingan Syaikhina KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
Abe juga pernah mewakili Indonesia pada Forum Perdamaian Dunia di Amerika Serikat dan Serbia dalam program 1.000 Abrahamic Circles (Agustus-September 2019). Program tersebut diinisiasi untuk membangun perdamaian di antara agama-agama Ibrahim.
Usai berkelana dalam pengembaraannya menimba ilmu di pesantren, membuatnya didapuk menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syakiroh 2 Buntet Pesantren Cirebon. Ia juga mengemban amanah menjadi Sekretaris Bidang Pendidikan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren Cirebon. Di tengah kesibukannya mengurus pesantren, Abe masih menyempatkan diri untuk menjadi dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Buntet Pesantren.
Menjadi Ketum PB PMII
Kini, dengan serentetan kesibukannya mengasuh Pondok, Abe juga diamanahi menjadi Ketua Umum PB PMII. Tentu, dengan segudang pengalaman yang didapatnya kala menjadi mahasiswa maupun pengasuh pondok akan menambah warna baru dalam ruh pergerakan organisasi mahasiswa Islam tersebut.