Liputanjati.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan saat ini hanya tersisa 10.026 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang masih bertahan dan melakukan transaksi ekonomi di tengah dampak pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Gus Menteri sapaan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat memberikan arahan dalam acara Webinar pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Tulungagung secara virtual di kantor Kementerian Desa PDTT, di Jakarta, Senin (20/7/20)
“Yang harus dilakukan hari ini adalah revitalisasi BUMDes secara lebih masif agar segera terjadi geliat ekonomi dan kegiatan transaksi secara perekonomian di desa,” ujar Gus Menteri.
Gus Mneteri menjelaskan, dari total Desa yaitu sebanyak 74.953, telah terbentuk sekitar 51 ribu BUMDes di seluruh Indonesia. 37 ribu diantaranya telah melakakukan transaksi ekonomi. Namun hal tersebut menurun drastis ketika wabah Covid-19 melanda sebagian besar daerah di Indonesia.
“Nah saat (pandemi) Covid-19, tinggal 10.026 BUMDes yang masih melakukan transaksi ekonomi. Memang terjadi penurunan yang luar biasa. Tapi masih ada BUMDes yang melakukan kegiatan perekonomian meski dalam keadaan yang sangat sulit karena pandemi,” ujar Doktor Honoris Causa dari UNY ini dalam siaran persnya.
10.026 BUMDes yang bertahan tersebut, Gus Menteri mengungkapkan adanya proses kreatif dari pelaku BUMDes untuk menelaah kebutuhan ekonomi masyarakat. Sehingga mereka tetap berdiri walapun dalam keadaan yang sulit.
“Ada 10.026 yang bertahan ini ternyata semua berdiri atas dasar telaah atas ekonomi dan bisnis yang dilakukan. Artinya ini berdiri karena telaah tingkat kebutuhan masyarakat, bukan karena program pemerintah kabupaten. Makanya revitalisasi ini kita gunakan sistem buttom up bukan top down,” ujar Gus Menteri.
Oleh sebab itu, Gus Menteri meminta Mahasiswa dan Dosen Pendamping KKN IAIN Tulung Agung membantu mendampingi BUMDes dari sisi perencanaan bisnis. Menurutnya, perencanaan bisnis yang tepat dan matang sangat berpengaruh terhadap daya tahan BUMDes terhadap gejolak ekonomi.
“Tapi ingat, jangan sampai mengganggu perekonomian warga setempat,” tegasnya.