Liputanjatim.com – Memasuki tahun ajaran baru Ponpes Hidayatul Mubtadi’ien Ngunut, Tulungagung telah bersiap menyambut kedatangan para santri. Santri yang berasal dari luar Tulungagung seperti Trenggalek, Blitar dan Kediri harus menjalani rapid test.
Kepala Asrama Ponpes Hidayatul Mubtadi’ien, Ahmad Ghulam, mengatakan dari 2.000 lebih santri baru sekitar 40 persen yang telah kembali ke pesantren. Proses penyambutan para santri ini dilakukan secara ketat oleh pihak pesantren maupun pemerintah daerah.
“Khusus santri sari luar kota langsung dilakukan rapid test, seperti ini. Sedangkan yang dari dalam kota kami syaratkan untuk membawa surat keterangan sehat,” katanya, Kamis (11/6/2020).
Ghulam menambahkan, proses rapid test terhadap santri luar Kabupaten Tulungagung dilakukan di pesantren oleh petugas Puskesmas Ngunut maupun dinas kesehatan setempat. Namun ada pula sebagian santri yang melakukan rapid test secara mandiri di daerah asal masing-masing.
“Kemarin itu ada satu keluarga yang sudah rapid test mandiri,” tambahnya.
Sementara itu, saat itu disinggung terkait kebijakan khusus menjelang masa ‘New Normal’ pihak pesantren telah menyiapkan beberapa skema pembelajaran. Di antaranya melalukan sistem shift untuk pembelajaran di jenjang pendidikan umum.
“Sedangkan untuk para guru juga kami siapkan face shield, mengingat guru di sini keluar masuk pesantren. Kemudian kalau biasanya ada kegiatan bersalaman juga kami tiadakan,” pungkasnya.