Liputanjatim.com – Fraksi PKB DPRD Sidoarjo menginisiasi program Bedah Rumah Tahun 2023. Program itu akan menyasar 30 rumah warga tidak mampu sebagai penerima manfaat.
Hal itu disampaikan Ketua FPKB DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih. Ia mengatakan, pelaksanaan program itu bakal dieksekusi setelah Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
“Kita dari Fraksi PKB memiliki beberapa hak budgeting termasuk usulan pokok-pokok pikiran (Porkir) kedewanan,” sampainya kepada wartawan, Senin (06/03/2023).
Menurutnya, program Bedah Rumah itu diinisiasi karena dinilai memiliki kemanfaatan lebih sebab langsung menyentuh kepada persoalan yang ada di masyarakat.
“Di desa-desa masih banyak rumah yang tidak layak huni, sehingga kita memberikan usulan Porkir kepada teman-teman agar memprogramkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, nantinya 1 unit rumah mendapat anggaran perbaikan sebesar Rp 20 juta. Jadi jika terdapat 30 rumah yang mengikuti program Bedah Rumah, maka total anggaran yang digelontorkan yaitu Rp 600 Juta.
Untuk itu, ia menghimbau kepada warga tidak mampu yang memiliki rumah tidak layak huni untuk segera mendaftarkan diri. Ia berharap hal itu secepatnya bisa dilakukan agar proses eksekusi perbaikan juga segera direalisasikan.
“Atau monggo warga yang punya tetangga yang merasa rumahnya sudah tidak representatif dan kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bisa mengajukan ke Fraksi PKB untuk segerah kita lakukan eksekusi bedah rumah,” imbuhnya.
Sosok yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC PKB Sidoarjo ini menambahkan, warga dapat mendaftarkan diri kepada anggota Fraksi PKB di masing-masing kecamatan atau Daerah Pemilihan (Dapil).
“Nanti di masing-masing Kecamatan para anggota Fraksi PKB akan mendata satu-dua rumah yang membutuhkan perbaikan. Selanjutnya anggaranya akan dilewatkan Dinas Perumahan Permukiman (Perkim) Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo,” katanya.
Disampaikannya, anggaran program itu sudah masuk ke Dinas dan tinggal melakukan survei. Ia berharap survei dapat dilakukan paling cepat minggu depan sehingga eksekusi dapat dimulai usai Hari Raya Idul Fitri.
Kendati demikian, ia menyatakan kemungkinan tersedianya pos anggaran lain yang dapat dimaksimalkan. Nantinya jika memang anggaran kurang, masih ada pintu-pintu lainya untuk program Bedah Rumah.
“Nanti banyak pintunya, bisa lewat Baznas, CSR dan OPD lainya. Yang penting bagaimana nanti anggaran dari Pemerintah tepat sasaran,” ungkap sosok yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi D ini.
Hadirnya program itu diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan primer yakni tempat tinggal yang layak huni.