Manuver Politik PBNU, Khofifah Belum Juga Dinonaktifkan dari NU Meski Resmi Jurkam Prabowo-Gibran

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

Liputanjatim.com – Pengurus PBNU kembali bermanuver dalam politik praktis. Setelah munculnya arahan untuk mendukung Prabowo-Gibran dalam forum PWNU-PCNU, kini PBNU tak segera menonaktifkan Khofifah Indar Parawansah yang sudah deklarasi sebagai Jurkam paslon 02.

Khofifah Indar Parawansa sampai saat ini belum diberhentikan sebagai Ketua Umum Muslimat NU. Padahal sudah diketahui publik, Khofifah terang-terangan menyatakan resmi bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Ketum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf belum juga menonaktifkan Ketum Muslimat NU tersebut alasannya masih belum ada surat keterangan resmi perihal posisi Khofifah di TKN.

Mendengar kabar itu, cucu salah satu pendiri NU KH Bisri Syansuri, Abdussalam Shohib hanya tesenyum masam. Dikatakannya, perilaku PBNU memang sudah susah dinalar. Bahkan sudah jauh melenceng dari komitmen NU yang sebenarnya.

Mantan Wakil Ketua PWNU Jatim ini menilali bahwa saat ini, PBNU dengan segala kekuatannya menjadi mesin politik pasangan nomor urut 2 yang notabene didukung oleh pihak istana. Padahal jika itu dilakukan, maka pertaruhannya nama baik NU.

Ia menjelasakan, marwah NU seharusnya dijaga ketat dan tak menjadikan mainan hanya untuk kepentingan pilpres. Politik NU sudah sangat jelas, yakni politik jamiyah keummatan, bukan partisipan.

“Politik NU yaitu politik kebangsaan dan kerakyatan untuk menjaga persatuan bangsa. Bukan politik rendahan dan murahan (Siyasah Safilah) yaitu politik partisan dan keberpihakan yang mengabaikan etika dan aturan organisasi yang hari ini dilakukan oleh PBNU,” kata Gus Salam, Jumat (18/1/2024).

Gus Salam mengatakan, disadari atau tidak, NU sudah diperalat sedemikian rupa untuk memenangkan paslon 2. PBNU dinilainya sudah mempreteli apa yang menjadi ajaran dan garis besar NU sebagai organisasi keummatan. Ini dikatakannya sangat miris.

“Sudah banyak buktinya, mulai ceramah Rais Aam yang mengarahkan ke 02, tekanan ke sruktur NU ke bawah untuk dukung paslon 2. Pernyataan-pernyataan lainnya yang itu semua menguntungkan 02,” ujarnya.

Sebentar lagi, masih kata Gus Salam, Muslimat NU akan menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Muslimat NU dan Harlah 101 NU yang rencananya dihelat di Stadion Gelora Bung Karno pada Sabtu (20/1/2024). Bukan tidak mungkin, acara tersebut dipolitisasi yang nantinya dijadikan panggung megah untuk mememangkan paslon 2.

“Sangat mungkin harlah Muslimat NU jadi panggung Prabowo-Gibran. Ketumnya saja sudah menyatakan jadi bagian dari TKN. Momen ini jadi panggung emas di depan ribuan anggota Muslimat,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here