Liputanjatim.com – Jemajuan Nahdlatul Ulama (NU) dalam satu dekade terakhir memang mengalami kemajuan. Terbukti, banyak capaian-capaian yang lakukan NU di kepemimpinan KH Said Aqil Siraj.
Dalam laporan pertanggung jawaban (LPJ) oleh jajaran Pengurus Besar NU (PBNU) pada Muktamar ke-34 NU di Gedung Serba Guna UIN Raden Intan, Bandarlampung, Kamis (23/12/2021). NU mampu melakukan beberapa pencapaian seperti penguatan manajemen organisasi dan aset, bidang keagamaan dan dakwah keislaman, kebijakan publik, advokasi hukum, dan bidang penanggulangan bencana.
Dalam bidang pendidikan, Perguruan Tinggi NU memang masih perkembangannya. Peningkatan data akreditasi dari tidak terakreditasi menjadi status baik, sangat baik, dan unggul, juga peningkatan klasterisasi dalam pemeringkatan Perguruan Tinggi secara nasional.
“Peringkat PTNU terbaik merupakan hasil dari penilaian Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Juga Ditjen Pendis Kementerian Agama,” kata Kiai Said.
Selanjutnya, manajemen mutu pendidikan untuk Pendidikan Tingkat Dasar dan Menengah adalah upaya mengafirmasi pemberian bantuan pengembangan pendidikan; mempercepat akselerasi dan percepatan mutu pendidikan di lingkungan NU, program kejar mutu sekolah dasar dan juga pelaksanaan event berskala nasional, serta peningkatan mutu akreditasi pada tingkat sekolah dasar dan menengah.
Dalam kesempatan itu, Kiai Said juga melaporkan lembaga pendidikan yang dimiliki NU di tingkat dasar dan menengah pada 2020 terdapat 21.045 satuan pendidikan dengan jumlah total 7.832 madrasah.
Jumlah tersebut terdiri dari 1.985 Madrasah Aliyah, 4.856 Madrasah Tsanawiyah, dan 3.672 Madrasah Ibtidaiyah. Sedangkan kategori sekolah umum berjumlah 13.213, terdiri dari 1.670 SMK/SMA, 1.411 SMP, dan 4.751 SD.
“Lembaga Pendidikan Tinggi tahun 2021 sebanyak 274 PTNU, yang di antaranya 84 PTNU di bawah binaan Kemendikbud termasuk 15 Akademi Komunitas berbasis pesantren, dan 190 PTNU di bawah binaan Kemenag,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dari segi kesehatan Kiai Said menuturkan NU juga melakukan beberapa manuver seperti pencegahan dan penanggulangan penyakit menular HIV di enam provinsi dan 22 Kabupaten/Kota, penanggulangan TBC, pencegahan diabetes mellitus (DM) terhadap 16.000 orang, dan kesehatan mental (mental health) bagi penderita skizofrenia.
Dalam capaian ini, PBNU juga mengupayakan pendidikan gizi seimbang untuk balita dan ibu hamil, penangan gizi buruk dalam rangka percepatan penanggulangan stunting, dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Capaian lain lain di bidang ini juga meliputi pembangunan rumah sakit dan klinik. Dilaporkan, NU memiliki 35 rumah sakit dan 7 klinik di bawah naungan Asosiasi Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (Arsinu).
“Rumah sakit ini ada yang dikelola langsung oleh PBNU, PWNU, PCNU, Muslimat NU, serta perguruan tinggi NU,” terang Kiai Said.