LIPUTAN JATIM

Manuver Amien Rais Ancam Gerakkan People Power, Waketum PAN: Ancaman Itu Sangat Berbahaya

Waketum PAN Bara Hasibuan

Liputanjatim.com – Rencana Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais memilih people power ketimbang ke Mahkamah Konstitusi andai ada kecurangan di pemilu 2019 ditentang keras Waketum PAN Bara Hasibuan.

Menurutnya gerakan people power tersebut sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, partainya tidak akan mengikuti rencana Amien Rais.

“PAN tidak akan ikut people power. PAN tidak tertarik dan tidak akan ikut people power. Ancaman itu sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawabm” ungkap Bara dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (1/4/2019).

Menurut Bara, partainya masih percaya dengan KPU sebagai penyelenggara pemilu. Selain itu, KPU telah bekerja keras memastikan semua tahapan pemilu berlangsung fair dan transparan.

“Memang tentu ada kekurangan tapi kami lihat KPU cepat untuk memberikan respons dan ambil langkah cepat untuk perbaikan seperti pada DPT bermasalah. Kalau ada indikasi pelanggaran atau kecurangan, kami akan ambil langkah seperti yang tercantum di UU Pemilu, yaitu dengan membawa kasus ke MK,” tutur Bara.

Bara juga masih menyakini jika kecurangan pemilu secara masif, terorganisir dan terstruktur sangat sulit dilakukan. Selain itu, ia pun mengungkapkan jika lembaga pemantau internasional akan memonitor pemilu.

“Apalagi nanti akan ada international observe yang melakukan monitoring. Ide people power dalam konteks sengketa pemilu juga sama saja dengan melecehkan prinsip rule of law karena KPU mengatur mekanisme sengketa lewat jalur MK,” pungkas Bara.

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN mengancam akan menggerakkan massa bila terjadi kecurangan. Amien mengatakan akan menggerakkan masa secara demokratis. Dia menjamin tidak ada kekerasan bila nantinya massa memprotes keputusan KPU.

“Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK (Mahkamah Konstitusi). Nggak ada gunanya, tapi kita people power, people power sah,” kata Amien di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3).

“Bukan revolusi, kalau revolusi ada pertumpahan darah. Ini tanpa sedikit pun darah tercecer, people power akan digunakan,” jelasnya.

Exit mobile version