LIPUTAN JATIM

Mahfud MD Sebut Ketua Umum PPP Manfaatkan Kemenag Untuk Pemenangan Partai

Ketua Umum PPP Romahurmuzy setelah memakai baju rompi orange KPK

Liputanjatim.com – Berkenaan dengan kasus OTT KPK yang menjerat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy alias Romi, Mahfud MD mengakui jika dirinya telah lama mendengar info bahwa Romi memanfaatkan jaringan kantor wilayah Kementrian Agama (Kanwil Kemenag) untuk pemenangan PPP di pemilu 2019.

Informasi tersebut didapat, ungkap Mahfud, setelah ia mendapati dokumen tentang skema pemenangan PPP yang menjelaskan tentang penggunaan jaringan-jaringan Kemenag dari pusat hingga daerah.

“Saya punya dokumen, tadi dikirim tentang skema pemenangan PPP dan disitu jelas menggunakan jaringan-jaringan Kemenag dari pusat sampai ke daerah. Saya katakan ini benar enggak, saya tanya ke satu kanwil, (dijawab) betul,” ungkap Mahfud saat berbicara dalam acara Indonesian Lawyers Club yang ditayangkan langsung salah satu tv swasta pada Selasa (20/3/2019).

Selain itu, berdasarkan informasi yang diterima oleh Mahfud, pemaparan program pemenangan PPP di Pemilu 2019 itu dilakukan Romi dengan mengajak orang-orang yang bekerja di kanwil Kemenag tertentu untuk berkumpul di dalam ruangan.

Masih menurut Mahfud, orang-orang yang dikumpulkan Romi itu pun diminta untuk mematikan telpon selulernya terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam ruagan dan mendengarkan paparan program pemenangan PPP.

“Yang menyampaikan sendiri materinya Romi. Jadi kalau datang ke kanwil (Kemenag) disuruh masuk ke ruangan semua orang matikan handphone lalu dijelaskan ini program pemenangan partai, kalau kanwil begini tugasnya, target suara suara begini, begini,” kata Mahfud.

Dirinya mengakui bahwa semua informasi yang ia berikan untuk mengklarifikasi kepada publik soal pengetahuannya mengenai persoalan di tubub Kemenag. Salah satunya kasus dugaan jual beli jabatan di tubuh Kemenag yang turut menjerat Romi.

“Saya berani sampaikan begini karena yang mengatakan kepada saya berani bersaksi, tetapi saya katakan nanti saya sampaikan kepada KPK saja agar dicari. Kalau cuma saksi satu begitu kan mungkin kurang masif, saya katakan biar KPK nanti menyelidiki hal ini,” tandasnya.

Exit mobile version