Liputanjatim.com – Tim mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil merancang alat sortir biji kopi yang dipamerkan dalam Industrial Engineering Expo pada pertengahan Januari lalu. Alat inovatif ini diharapkan dapat membantu industri kopi dalam proses pemisahan biji kopi secara lebih efisien.
Tim yang terdiri dari Cahya Atmamullah, Kusuma Hadi Purwanto, Muhammad Faqih, Marsha Fausta Syakurah, Nurul Hidayah, dan Hervina Maura Devyani ini merancang alat tersebut sebagai bagian dari proyek mata kuliah Perancangan Sistem Terpadu (PST). Ide tersebut semakin matang dengan adanya pengalaman salah satu anggota tim yang memiliki usaha kecil menengah (UKM) kopi di Mojokerto.
Ketua tim, Cahya Atmamullah, menjelaskan bahwa industri kopi memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Semakin lama umur penyimpanan biji kopi, semakin baik kualitasnya. Hal ini menjadikan pembuatan alat pendukung pengolahan kopi sebagai peluang besar dalam industri.
“Alat penggiling, pengupas, dan penggoreng biji kopi sangat diminati. Meningkatnya angka ekspor biji kopi di Indonesia juga menjadi alasan kami menciptakan alat sortir biji kopi ini,” ujar Cahya di Malang, Jawa Timur, Kamis (tanggal tidak disebutkan).
Inovasi dalam Alat Sortir Biji Kopi
Alat sortir biji kopi buatan mahasiswa UMM ini menggunakan tenaga listrik dan mesin dinamo yang menghasilkan daya getar, memungkinkan biji kopi tersaring dengan mudah dari kulitnya. Keunggulan lain dari alat ini adalah fitur blower yang mampu meniup pecahan sisa kulit kopi setelah proses penggilingan, sehingga hampir tidak ada residu yang tersisa.
“Saat kami uji coba, Alhamdulillah alat ini dapat mengupas kulit biji kopi secara utuh. Alat ini juga dapat digunakan untuk segala jenis biji kopi. Hanya saja, grill saringannya perlu disesuaikan dengan ukuran biji kopi agar lebih optimal,” jelas Cahya.
Dalam proses perancangan, tim ini membutuhkan waktu sekitar dua bulan dan biaya sekitar Rp2 juta. Alat tersebut memiliki berat sekitar 50 kg.
Kendala dan Solusi
Meskipun memiliki berbagai keunggulan, alat ini masih memiliki kekurangan minor, seperti getaran yang cukup kuat saat digunakan, sehingga perlu ditempelkan ke lantai agar stabil. Getaran ini juga menyebabkan suara yang cukup bising, membuatnya lebih cocok digunakan di luar ruangan.
Untuk mengatasi masalah getaran, tim mahasiswa UMM menemukan solusi dengan menambahkan pulley atau gear empat sepeda motor guna meminimalisasi pergerakan alat saat beroperasi.
“Kami berharap alat ini dapat menjadi solusi bagi industri kopi, terutama dalam meningkatkan efisiensi proses sortir biji kopi. Dengan meningkatnya ekspor biji kopi, alat ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan pasar,” tutur Cahya.
Ia juga mendorong anak muda untuk lebih aktif menciptakan solusi berbasis teknologi guna mendukung industri lokal. “Banyak teknologi terbaru yang bermunculan, anak muda harus bisa memanfaatkannya dengan lebih baik,” pungkasnya.