Liputanjatim.com – Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim akan beri atensi kepada kesejahteraan petani di Jawa Timur.
Lukman menuturkan, suport terhadap kebutuhan pertanian menjadi salah satu hal terpenting agar pertanian di Jatim surplus. Sebagai salah satu wilayah agraris sudah sepantasnya petani tidak mengalami kesulitan mendapatkan pupuk untuk pengeloaan lahannya.
Pertanian di Jatim, kata Lukman, menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional. Oleh sebab itu kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk akan menjadi perhatiannya jika nantinya memimpin Jatim. “Ketidak tersediaan pupuk jangan sampai terjadi lagi,” kata Lukman saat berkunjung ke Wringinanom Gresik, Selasa (10/9/2024).
Anggota DPR RI Periode 2019-2024 ini mengaku prihatin tatkala pupuk menjadi masih langka sehingga menghambat produksi pertanian. Banyak laporan kepadanya saat pupuk di pasaran tersedia, namun harganya mahal sehingga biaya pertanian membengkak dan tak terjangkau petani.
“Banyak laporan pupuk langka di pasaran, namun ketika ada, harganya yang tidak dapat dijangkau,” tutur Lukman.
Kendati kebijakan pupuk berada di ranah pemerintah pusat, namun pihaknya siap menjadi penyambung lidah demi memperjuangkan ketersediaan pupuk untuk warganya di Jatim.
Meski kebijakan pupuk ini adanya di pusat, tapi pemerintah provinsi bisa jadi jembatan penyalur lidah petani,” kata dia.
“Insyallah kami memastikan ketersediaan pupuk harus memadai untuk petani Jatim,” lanjutnya.
Lebih dari itu, Lukman mengaku, masyarakat miskin di Jatim masih sangat tinggi. Ia melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) salah satu daerah termiskin nasional ada di Jatim. Kondisi tersebut dikatakannya suatu anomali di tengah potensi tanahnya yang subur.
“Jawa Timur itu sangat kaya, tapi masyakatnya miskin-miskin. Ini kan mengherankan, ada apa?” ujarnya.
Jika diberikan amanah memimpin Jatim, pasangan berakronim Luman ini pun berencana mengurai permasalahan mulai dari hal primer, yakni persoalan kemiskinan.
“Jangan sampai permasalahan kemiskinan ini dibiarkan begitu saja, sehingga kesenjangan sosial masih akan terus terjadi,” pungkas Lukman.