Legislator Gerindra Dorong Generasi Muda Lestarikan Toleransi dan Keberagaman

Liputanjatim.com – Anggota Fraksi Partai Gerindra, Cahyo Harjo Prakoso, menyoroti toleransi dan keberagaman di tengah pesatnya informasi yang diserap generasi muda Indonesia.

Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur itu mengangkat keberlangsungan toleransi dan keberagaman yang dikemas dalam acara sarasehan yang dihadiri lebih dari 100 orang, Rabu (19/2/2025).

Turut menghadirkan Wakil Dekan I Ilmu Budaya Unair, Dr. Listiyono Santoso, sebagai narasumber dari sisi pakar atau akademisi.

“Kami memandang ini sebagai salah satu hal yang sangat penting, karena itu kami melaksanakan kegiatan hari ini, sarasehan yang fokus pada tema-tema sosial kebangsaan,” ungkap Cahyo.

Menurutnya, Indonesia yang dianugerahi jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi dan potensi ekonomi yang besar, tapi kalau toleransi dan keberagaman itu terpecah belah maka tidak akan bisa menjadi bangsa yang maju.

“Karena itu menjadi hal penting yang harus kami sampaikan di tengah tantangan yang ada saat ini,” tegasnya.

Cahyo mengatakan, pendidikan merupakan sarana penting untuk mendoktrinisasi pemuda saat ini yang sering disebut generasi strawberry untuk menjaga toleransi dan keberagaman, sehingga dia meminta mereka memahami makna persatuan.

“Yang menjadi PR adalah apakah memang sistem pendidikan maupun kurikulum yang ada apakah sudah memiliki keberpihakan dalam menjaga nilai-nilai ini!” jelasnya.

Cahyo berharap ada diskusi dengan pihak eksekutif termasuk para akademisi dan ahli pendidikan untuk membangun nilai Pancasila tapi juga dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.

Karena menutunya, kurikulum yang memuat nilai toleransi dan keberagaman dinilai sangat penting untuk mendoktrinasi pemuda,

“Ini bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng, ini adalah sesuatu yang harus kita perjuangkan dengan baik bagaimana kita bisa merumuskan kurikulum apa, tidak hanya di satu mata pelajaran tapi dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.

Tak hanya masalah pendidikan, kesenjangan ekonomi pun juga dinilai menjadi salah satu potensi munculnya intoleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Karena itulah, Cahyo menyebut Presiden Prabowo Subianto berusaha menurunkan harga sembako yang menjadi program kerjanya, supaya rakyat tidak makin kesusahan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here