Liputanjatim.com – Lamongan berharap menjadi kabupaten yang mendapat prioritas dalam uji klinis obat Covid-19 buatan Unair. Hal ini karena Lamongan menjadi tempat uji klinis obat tersebut.
“Kita akan meminta untuk diprioritaskan, karena kemarin menjadi tempat uji klinis,” Kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lamongan dr Taufik Hidayat kepada wartawan, Rabu (19/8/2020).
Selain itu, Taufik menjelaskan, status Covid-19 untuk wilayah Lamongan dalam status resiko daerah sedang dengan poin 2,25 atau masuk dalam zona oranye Covid-19.
Untuk zonasi daerah Lamongan periode 3 hingga 16 Agustus, kecamatan hijau 1 atau 3,70 persen, kecamatan kuning 11 atau 40,74 persen, kecamatan pink 10 atau 37,04 persen dan kecamatan merah 5 atau 18,52 persen.
Baca Juga: https://www.liputanjatim.com/?s=lamongan
“Desa hijau 383 (80,80) persen, desa kuning 61 (12,87) Persen, desa pink 29 (6,12) Persen, desa merah 1 (0,21) Persen. Untuk zona secara kabupaten masih oranye,” tambahnya.
Dengan selesainya uji klinis yang salah satunya wilayah Lamongan, sambung Taufik, pihaknya berharap agar obat tersebut nantinya bermanfaat untuk umum.
“Uji klinis sudah selesai dan sudah bisa diterima oleh BPPOM. Sekarang proses pengajuan produksi dan izin edar ke BPPOM,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Dinkes Lamongan, ada 51.638 orang berstatus pelaku perjalanan, 1.309 orang berstatus kontak erat, 1.166 orang berstatus suspect. Selain itu ada 23 orang berstatus probable dan 365 terkonfirmasi positif Covid-19.
Untuk itu, Taufik menghimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol Covid-19 selama beraktifitas luar dengan cara menjaga jarak dan bermasker.
“Mari kita taati peraturan pemerintah untuk melakukan jaga jarak fisik dan sosial. Wajib memakai masker jika keluar rumah. Ayo tetap dalam rumah saja dan keluar rumah seperlunya saja. Tetap waspada dan bersama sama kita putus mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkasnya.