Liputanjatim.com – Komisi E DPRD Jatim mengapresiasi inovasi dan kreatifitas SMK ITABA ( Islam Tarbiyatul Badriyah Gedangan Sidoarjo yang mampu menciptakan mobil bertenaga listrik. Waki Ketua Komisi E Artono mengakui terobosan SMK ITABA ini sebagai lompatan luar biasa, untuk menciptakan anak generasi yang update tehnologi dengan karya MobLis (Mobil Listrik)nya.
“Ke depan mobil listrik ini akan mendominasi jenis kendaraan yang ada di tempat kita. Saya bangga SMK ITABA ini sudah memulai dengan membuat mobil listrik. Siswa memang harus diberi ilmu yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Sekarang ini mesin dengan CNC (Computer Numerical Control) harus diajarkan karena kedepan tenaga manusia sudah akan ditingalkan dan diganti robot. Maka ITABA ini akan menjadi sekolah yang dilirik banyak pihak, jika berinovasi terus begiini,” kata Artono menyampaikan sambutan saat menggelar kunker ke SMK ITABA Gedangan Sidoarjo, sekaligus melakukan “Launching Mobil listrik TIREX” karya siswa siswa SMK ITAB, Selasa ( (15/2/2022).
Politisi PKS ini mengatakan bahwa saat ini SMK baik negri atau swasta harus memiliki standart yang tinggi agar dicari oleh orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di SMK.
“SMK harus memiliki inovasi dan improvisasi sehingga masyarkat tertarik menyekolahkan anaknya di SMK tersebut. Contoh ya ITABA ini dengan inovasi MOBLIS (mobil listrik) nya sehingga banyak kalangan yang datang meklirik dan membantu dengan sejumlah programnya, dengan anggaran yang juga diberikan. Tadi juga disebut SMK ini juga mengembangkkan Maggot yang ini bagus untuk pakan lele pengganti makanan buatan pabrik yang potensinya besar, ini juga terobosan bagus” tambahnya.
Politisi yang sudah tiga periode menjadi anggota DPRD Jatim ini, seolah menyindir SMK-SMK swasta yang berteriak menolak pembangunan SMK Negeri baru. “Jangan takut bersaing, jika SMK swasta bias berinovasi seperti ITABA nyatanya banyak juga yang sekolah disini. Membuat SMK Negeri itu tidak mudah harus ada pertimbangan dan proses, yang sesuai kebutuhan masyarakat disana dan memang diwilayah tersebut tidak ada sekolah. Kalau sudah cukup, buat apa membangun SMK baru,” tegasnya.
Terkait mobil listrik buatan SMK ITABA, Pria yang akrab disapa Ustad ini mengaku akan mengajak anggota komisi E untuk mensupport karya anak negri ini termasuk Pemprov Jatim dan Pemkab Sidoarjo.
“Saya akan mengajak komisi E untuk mensupport termasuk dengan Pemprov dan Pemkab Sidoarjo. bagaimana supaya mobil Tirex hasil SMK ITABA ini bisa ditingkatkkan lagi sehingga bisa digunakan untuk berbagai kegiatan mobilitas masyarakat, termasuk untuk pertanian, persawahan , perkebunan pertambakan karena Sidoarjo ini banyak wilayah tambak . Ini (moblis)akan menjadi aklternatif yang bagus dari pada menggunakan kendaraan dengan bahan bakar bensin atau yang lainnya. Karena lisrik tinggal ngecas saja setelahnya tinggal pakai kan, ini sangat bagus kedepannya,” ungkap Artono.
Untuk pengembangan selanjutnya, Artono berharap SMK SMK yang ingin mengembangkan inovassi dan kualitasnya terutama yang swasta, bisa menjalin komunikasi dengan anggota dewan yang mewakili wilayah mereka.
“Misal ITABA ini ada di Sidoarjo, ya bisa lewat Pak Adam Rusydi atau Pak Dokter Benjamin. Kalau untuk rutin APBD sudah ada BOPP , SIM GTK. kalau mau lebih spesifik ya silahkan lewat anggota dewan di dapil masing masing,” pungkasnya.
Siswa SMK Itaba ini sukses membuat mobil listrik yang diberi nama Tirex. Nama tersebut, menurut Amirullah Umam,S.Pd, pembina mobil listrik Tirex SMK Itaba kepanjangan dari Tecnology Itaba Revolution Energy Eksperimen.
“Awalnya ini adalah proyek sekolahan. Sekolah meminta agar ada pembelajaran teknologi mobil listrik. Apalagi kedepan teknologi ini semakin berkembang dan tidak monoton. Semester awal diharapkan para siswa sudah belajar mobil listrik,”katanya.
Sedangkan teknologi mobil tenaga listrik yang digunakan, dikatakan mudah dalam hal mengisi baterai.Sebab baterai listrik yang dipakai untuk mobil listrik tersebut bisa mengisi untuk PLN rumah tangga dengan daya 1.300 watt.
“Mengisi baterainya yang perlu daya yang besar. Listrik daya 1.300 saja sudah bisa,” terangnya.
Mobil listrik ciptakaan siswa ini dikatakan kedepan masih perlu perbaikan untuk memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah.