LIPUTAN JATIM

Lahan Tandus 9,7 Hektare di Pasuruan Disulap Jadi Ladang Jagung

Lahan tandus 9,7 hektare dimanfaatkan jadi ladang jagung di Pasuruan

Liputanjatim.com – Lahan seluas 9,7 hektare di Desa Curahdukuh, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, yang sebelumnya tandus kini telah berubah menjadi ladang jagung yang subur. Transformasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Polres Pasuruan Kota, sejumlah perusahaan, dan kelompok tani setempat.

Empat bulan lalu, bibit jagung mulai ditanam di lahan tersebut. Kini, tanaman jagung tumbuh subur dengan ketinggian mencapai 200 sentimeter, menunjukkan hasil yang sangat positif dari program ini.

Bhabinkamtibmas Curahdukuh Polsek Kraton, Aipda M Ali, menjelaskan bahwa berbagai tahapan pertumbuhan tanaman telah dilalui sejak penanaman bibit. Pemilihan bibit unggul dan teknik budidaya yang tepat menjadi kunci keberhasilan pertumbuhan jagung di lahan ini.

“Pada bulan pertama, pertumbuhan daun dan batang mulai tampak jelas, sementara pada bulan kedua, tanaman mulai membentuk tongkol. Dengan perawatan yang intensif, terutama dalam penyediaan nutrisi dan pengendalian hama, jagung terus berkembang pesat,” kata Ali, Selasa (18/2/2025).

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari dukungan Dinas Pertanian dan tim riset dari perusahaan penyedia bibit yang melakukan pemantauan secara berkala. Mereka memastikan tanaman tetap sehat dengan penggunaan pestisida ramah lingkungan serta penerapan teknologi pertanian modern.

Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi jagung lokal sekaligus mendukung swasembada pangan nasional pada tahun 2025. Menurutnya, program ini berjalan dengan baik berkat sinergi berbagai pihak.

“Alhamdulillah, ladang jagung 9,7 hektare hasil kolaborasi antara Polres Pasuruan Kota, PT. SIER, PT. Syngenta, PT. Chiel Jedang Indonesia, serta Gapoktan Desa Curahdukuh, kini tumbuh subur di lahan yang sebelumnya tandus dan kurang termanfaatkan. Ini adalah langkah besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” terang Davis.

Selain kepolisian, perusahaan-perusahaan yang terlibat turut berkontribusi dalam penelitian pertanian, penyediaan bibit unggul, serta penerapan teknologi pertanian canggih. Petani pun mendapatkan pendampingan agar dapat mengelola lahan dengan lebih optimal dan berkelanjutan.

Keberhasilan pertumbuhan tanaman jagung yang sangat baik juga diprediksi menghasilkan panen yang melimpah. “Melihat pertumbuhan tanaman yang sangat baik, diperkirakan hasil panen yang akan diperoleh mencapai 58,2 ton jagung. Hasil panen ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani setempat, tetapi juga berkontribusi terhadap swasembada jagung di tahun 2025,” tambahnya.

Ia berharap, ke depan semakin banyak lahan tidak produktif yang bisa dimanfaatkan untuk sektor pertanian, guna meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Exit mobile version