Liputanjatim.com – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad turun langsung melakukan pemantauan ke kandang peternakan untuk melihat kondisi sapi di kawasan Desa Tlogosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Minggu (3/7/2022) petang.
Dalam kunjungannya tersebut, Sadad dicurhati peternak yang mengaku kesulitan membeli obat herbal untuk sapi perah yang terpapar PMK. Untuk upaya penyembuhan, peternak harus merogoh kocek dengan jumlah yang tidak sedikit.
Politisi yang juga Ketua DPD Gerindra Jatim itu menjelaskan, dalam penanganan PMK upaya memang harus dilakukan secara lebih serius. Apalagi, menyangkut peternak yang terimbas lantaran kehilangan pemasukan.
Oleh karenanya, ia mendorong Pemprov untuk terus mengoptimalkan langkah dalam menanggulangi persoalan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Jawa Timur.
“Karena sesuai SK Gubernur masuk bencana, ya harus berani menerapkan BTT ini berpacu dengan waktu,” kata Sadad, Senin (4/7/2022).
Terobosan disebut perlu terus dilakukan. Termasuk lantaran masuk kategori bencana, maka seharusnya dapat menggunakan biaya tidak terduga (BTT) layaknya pandemi Covid-19.
Curhatan itu diharapkan dapat dikawal oleh Sadad untuk disampaikan kepada Pemprov Jatim. Menurut Sadad, pihaknya akan berkomunikasi dengan Wagub Jatim Emil Dardak yang saat ini juga menjadi Plt Gubernur.
Disisi lain, komunikasi juga akan dilakukan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
“Saya kira Pemprov perlu datang dan melihat langsung, agar tahu formulanya. Apalagi ini sudah wabah, ini penting agar tidak semakin buruk. Kalau bisa, duduk bareng dengan peternak agar ketemu solusinya,” ucap politisi asal Pasuruan itu.
