Liputanjatim.com – Kubu Prabowo-Sandiaga Uno kali ini dilanda rasa galau yang belum usai. Bukan soal masalah persiapan debat capres-cawapres, namun terkait dengan masalah pendanaan untuk kampanye hingga 17 April mendatang.
Pasalnya, pasangan capres-cawapres nomor urur 02 ini belum mendapat suntikan dana dari pemilik modal atau pengusaha. “Saya sebagai bendahara sangat mengharapkan bantuan. Tapi sampai sekarang belum ada,” ungkap Bendahara badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Thomas Muliatna Djiwandono.
Ia menyampaikan rasa heran, karena elektabilitas Prabowo-Sandiaga saat ini sudah mulai naik dan terpaut hanya 10 persen dengan Jokowi-Ma’ruf. Namun dengan elektabilitas tersebut, belum ada pengusaha yang mau meliriknya.
Ia pun mengakui bahwa dirinya dan juga Prabowo dan Sandi telah berusaha melakukan pendekatan kepada para pengusaha.
“Makanya saya mengharapkan sebaiknya para pengusaha, teman-teman saya, main dua kaki,” kata Thomas sembari tertawa.
“Tolong para pengusaha, kalau percaya sama Prabowo-Sandiaga, tolong kami dibantu, jangan malu-malu.” Katanya.
Akhir Desember lalu, Thomas melaporkan penerimaan dana kampanye Prabowo-Sandiaga sebesar Rp 54 miliar. Sumbangan itu berasal dari Sandiaga sebanyak Rp 39,5 miliar (73,1 persen), disusul sumbangan Prabowo Subianto sebanyK Rp 13,05 miliar atau 24,2 persen.
Sumbangan lainnya berasal dari Partai Gerindra sebanyak Rp 1,38 miliar, perorangan Rp 76,19 juta, dan kelompok Rp 28,86 juta. Adapun biaya yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama ialah Rp 46,6 miliar.