Liputanjatim.com – Meski pandemi Covid-19 belum menunjukkan kurva penurunan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim tetap optimis mampu memenuhi target kehadiran atau partisipasi pemilih sebesar 77,9 persen. Sebelumnya, KPU Jatim sempat menurunkan target pemilih sebesar 77,5 persen.
Choirul Anam, Ketua KPU Jatim mengatakan, pada penyelenggaraan pemilu tahun lalu tingkat partisipasi pemilih cukup tinggi, hampir 82 persen dengan partisipasi tertinggi berada pada wilayah Madura yang mencapai 90 persen.
Untuk itu, lanjut Anam, guna mendorong partisipasi pemilih, pihaknya meminta masukan dari berbagai pihak tentang bagaimana menumbuhkan, membangun serta meningkatkan kesadaran politik.
“Partisipasi pemilih itu tidak hanya dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) saat pemilu. Tapi juga ikut melakukan pengawasan dan pengawalan penyelenggaraan pemilu,” kata Anam kepada wartawan, Jumat (28/8/2020).
Mengingat, pemilu kali ini terselenggara saat pandemi Covid-19, menurut Anam, ada tantangan tersendiri untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Salah satunya, rasa pesimistis dari masyarakat dengan terselenggaranya pemilu kali ini. Sementara KPU sudah mempersiapkan dengan matang terkait hal ini.
“Sebagai penyelenggara, kami butuh masukan kritis dari berbagai pihak untuk inovasi baru. Tentunya agar partisipasi masyarakat naik,” tambahnya.
Baca Juga: https://www.liputanjatim.com/kementerian-desa-pembangunan-daerah-tertinggal-dan-transmigrasi/
Sementara itu, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdik Lih Parmas) KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro mengungkapkan, pihaknya akan mengutamakan untuk menerapkan protokol kesehatan pada semua tahapan pemilu serentak.
“Dalam sosialisasi pemilihan serentak, protokol kesehatan menjadi fokus utama,” jelas Gogot.
Untuk itu, KPU Jatim sudah menyiapkan dan menyusun berbagai aturan mengenai pelaksanaan tahapan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Hal ini sebagai pedoman penyelenggara dalam melaksanakan pemilihan.
Setidaknya ada empat tahapan yang rentan terhadap penyebaran Covid-19. Yakni verifikasi faktual dukungan Bapaslon Perseorangan, Kampanye, Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih serta Pemungutan Suara.
“Keterlibatan ahli kesehatan juga perlu untuk turut serta setiap kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh KPU,” tandasnya.
Sekedar info, sesuai tahapan oleh KPU, tanggal pencoblosan Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 mendatang. Setidaknya ada 19 Kabupaten/Kota yang akan menggelar Pilkada. Seperti Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Gresik, Jember, Kabupaten Kediri, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Lamongan, Malang, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek dan Tuban.
- Dianggap Unik, 36 Negara Akan Belajar Proses Pilkada di Jatim
- Lebih Sehat dan Berani, Nuvo Family Ajak Anak Berani Bermain Tanpa Gawai
- Menguatkan Pancasila Sebagai Dasar Negara, Gus Halim Ajak Masyarakat Nganjuk Peduli Pada Nilai-Nilai Kebangsaan
- Gus Halim Tegaskan Dukungan Penuh untuk Pasangan Luman dan Calon Bupati Nganjuk dalam Pilgub Jatim
- Persebaya Bangkit dan Kalahkan Persija 2-1 di Gelora Bung Tomo