Liputanjatim.com – Syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) yang dilakukan di pengungsuan korban awan panas guguran (APG) Gunung Semeru membuat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur angkat suara.
Ketua Komisioner KPID Jatim, Afif Amrullah mengatakan sebetulnya proses syuting TMTM di tempat pengunsian korban APG Semeru ini masih belum menjadi kewenangannya.
Kewenangan KPID sendiri berada pada ranah acara yang sudah ditayangkan. Hanya saja, karena ini berkaitan dengan orang banyak yang sisertai desakan masyarakat pihaknya pun melakukan koordinasi dengan KPI pusat.
“Kami melakukan koordinasi sekaligus menyampaikan keberatan ini kepada KPI pusat, untuk kemudian ditinaklanjutkan. Sebetulnya kewenangan KPID itu ya kewenangan pasca tayang. Sementara yang belum ditayangkan, itu belum bisa kita tindak lanjuti secara langsung,” kata Afif, Selasa (28/12/2021).
Untuk penayangan TMTM sendiri, Afif yang juga ketua Laziz NU Jatim ini menuturkan hingga saat ini belum pasti ditayangkan atau tidak. Namun yang jelas respon dari masyarakat Lumajang dan sekitarnya sudah tidak menghendaki ada aktivitas syuting film di lokasi pengungsian.
“Keberatan dari masyarakat Lumajang dan sekitarnya karena ada kegiatan syuting di lokasi bencana yang dianggap kurang etis atau kurang punya empati terhadap masyarakat yang mengalami bencana,” katanya.
Sebelumnya, TMTM melakukan syuting di daerah bencana Gunung Semeru. Hasil dari syuting tersebut pun mendapat sorot negatif dari warga sekitar lokasi, sehingga pemutaran yang direncanakan tayang tanggal 25 Desember ditunda.