Kota Blitar Masih Godok Skema New Normal di Sekolah

Dinas Pendidikan Kota Blitar

Liputanjatim.com – Wacana Mendikbud untuk menormalkan kembali sekolah pada tahun ajaran baru 2020/2021 tengah digodok oleh Dinas Pendidikan Kota Blitar sembari berkordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Blitar.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Blitar Didit Rahman Hidayat menuturkan skema untuk menormalkan proses KBM di Kota Blitar masih terus dimatangkan guna menghindari cluster baru dari sekolah.

“Tapi itu belum tentu sama dengan hari pertama masuk sekolah. Karena untuk masuk sekolah tergantung dari rekomendasi dari gugus tugas. Untuk Kota Blitar belum ada keputusan, namun skema proses belajar mengajar terus kami rapatkan dengan gugus tugas,” ungkap Didit kepada wartawan, Kamis (4/6/2020).

Salah satunya, siswa bersekolah selama empat jam dan hanya separuh siswa yang diperbolehkan masuk. Karena posisi bangku akan ditata dengan jarak minimal 1 meter dan jumlah siswa dibatasi hanya 20 anak per kelas. Sementara separuh siswa lainnya, menurut Didit, masih dalam tahap penggodokan.

“Karena hanya separuh, maka jam belajar hanya empat jam tanpa istirahat. Mengapa empat jam, karena masa dipakainya masker kain itu kan hanya empat jam,” jelasnya.

Menurut Didit, ada dua skema yang sedang dimatangkan oleh Dinas Pendidikan Kota Blitar. Yakni ,apakah sistemnya dua gelombang setiap hari, ataukah sekolah selama sepekan tiap kelompok siswa. Jadi sepekan sekolah, sepekan lagi libur karena bergantian dengan kelompok lainnya.

Atau, siswa harus diantar orang tua ke sekolah dan dilaran naik ojek online. Selama perjalanan ke sekolah dilarang mampir ke tempat lain. Selain itu, sejak dari rumah, siswa harus mandi, memakai masker dan sampai sekolah wajib cuci tangan dan mentaati protokoler kesehatan selama berada di sekolah.

Dua skema tersebut masih belum final, sambung Didit, lantaran harus menyesuaikan dengan kurikulum pendidikan. Selain itu, pihaknya juga masih berkomunikasi terus dengan gugus tugas Kota Blitar tentang penerapan tersebut.

“Skema ini belum final. Kami masih bahas dengan gugus tugas dan pihak sekolah termasuk menyusun kurikulum pendidikan. Diluar empat jam itu, tugas dilakukan secara online. Intinya, bagaimana sekolah aman dan tidak menimbulkan klaster baru penularan Covid-19,” pungkasnya.  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here