Liputanjatim.com – Rencana Penyelamatan Organisasi (PO) dan Muktamar Luar Biasa (MLB) PBNU yang akhir-akhir ini kabarnya senyap di publik ternyata prosesnya tetap terus berjalan.
Presedium MLB PBNU berbagi tugas untuk melakukan siaturahim serta konsolidasi kepada banyak ulama sepuh dan masyaikh NU. Mereka melaporkan perihal proses MLB PBNU yang terus berjalan.
“Presidium PO dan MLB NU berbagi tugas melakukan silaturrohim konsolidatif kepada ulama, kiai sepuh, Masyayikh, tokoh dan para senior Jam’iyyah Nahdlatul Ulama,” kata Ketua Presidium PO dan MLB NU KH. Abdussalam Shohib atau Gus Salam, Jumat (1/11/2024).
Gus Salam menuturkan kunjungan ke para sesepuh NU terus berjalan, dialog dan bertukar pikiran terkait nasib organisasi terjadi demi menyatukan pemikiran persoalan NU ke depan. Tidak hanya itu presedium pun tidak lupa untuk memohon doa restu agar proses MLB berjalan dengan lancar dan cita-cita Risalah Amanat Bangkalan dapat tercapai.
“Kepada beliau-beliau, presidium berbagi perspektif tentang dinamika ke Indonesiaan dan ke jamiyyahan Nahdlatul Ulama. Memohon do’a restu dan dukungan atas gerak langkah menjalankan ‘Risalah Amanat Bangkalan’, yakni Penyelamatan Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU,” ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang ini menuturkan para ulama dan kiai sepuh NU ternyata juga merasakan hal yang sama terkait kepengurusan PBNU kali ini. Mereka merasakan bahwa NU dibawah kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf banyak memunculkan kontroversi.
“Mereka merasakan ada ‘something wrong’ dari penyelenggaraan Jam’iyyah. Ada mis-menejemen yang fatal dan prinsipil dalam pelaksanaan,” kata dia.
“Ada pergeseran pelaksanaan norma dan landasan etis dalam mukadimah Qonun Asasi, Khittah NU dan AD-ART, serta aturan teknis organisasi. Ada penurunan spirit, mentalitas dan moralitas dalam berjama’ah dan berjam’iyyah yang ditampakkan oleh pimpinan dan pejabat PBNU,” lanjutnya.
Gus Salam mengungkapkan karena kepemimpinan yang kurang baik maka diantara warga jam’iyyah NU terjadi polarisasi yang cukup nyata dan pengaruhnya meluas dan membesar. Hal tersebut dikatakannya terbiarkan berlarut-larut.
“Faktanya, perpecahan jam’iyyah bersifat terbuka dan laten (tersembunyi/terpendam) terjadi meluas dari Sabang hingga Merauke, terutama di Jawa,” katanya.
“Dalam perpecahan itu tersimpan hubungan yang tidak sehat, saling merendahkan, hingga saling menjatuhkan. Dan, bila konsidi semacam ini terus berlangsung bisa membahayakan arah perjuangan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh Ulama Pondok Pesantren dan Para Auliya’. Atas perspektif dan ungkapan perasaan beliau-beliau itu, memantabkan Presidium untuk segera menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) NU,” tuturnya.
Dalam silaturrohim itu, masih kata Gus Salam, Presidium juga menyampaikan kepada para Kiai NU tentang rencana Rapat Konsolidasi untuk mematangkan Pra MLB, dalam waktu dekat.
“Sedangkan Pra MLB sendiri, Insya Allah akan dilaksanakan bulan Desember, di Surabaya, titik juang para Pahlawan. Pra MLB direncanakan dihadiri oleh PWNU se-Indonesia atau yang mewakili,” pungkasnya.