Liputanjatim.com – Komitmen melayani masyarakat yang terus dilakukan oleh PKB Jawa Timur pada akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan dengan meningkatnya elektabilitas partai di tengah masyarakat. Elektabilitas PKB menjadi yang tertinggi di Jawa Timur dibandingkan partai besar lainnya dengan perolehan 25,2% berdasarkan hasil survei Lembaga The Republic Institute yang dilakukan pada bulan September lalu.
Pada urutan kedua ada PDI Perjuangan dengan 19,6%, ketiga Golkar 11,8%, keempat Gerindra 11,7%, kelima Demokrat 9,1%, urutan keenam Nasdem dan PPP sama-sama memperoleh 4,2%. Sedangkan partai lainnya masih berada di angka 4%.
Dengan hasil tersebut, Sekrestaris DPW PKB Jawa Timur Anik Maslachah menyampaikan rasa syukur adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap PKB Jatim. Hal itu tentu tidak lepas dari kerja-kerja kerakyatan yang selama ini menjadi komitmen kader-kader PKB di daerah.
“Sebagaimana amanah Ketum Gus Muhaimin yang meminta para kader di daerah, baik yang di legislatif ataupun eksekutif untuk kerja melayani masyarakat, melakukan advokasi hak-hak masyarakat,” ungkapnya.
PKB di Jawa Timur selama ini terkenal dalam advokasi kepentingan pendidikan yang berbasis agama seperti pendidikan madrasah. PKB berhasil mendesak Pemprov Jawa Timur untuk menambah kuota anggaran BOSDA Madin di APBD Jatim. Semula BOSDA Madin diangka Rp 33 Miliar, kini mendapat tambahan sebesar 167 Miliar di perubahan APBD Jatim 2021.
PKB juga melalui fraksinya di DPRD Jawa Timur berulang kali mengadvokasi soal gaji tenaga kesehatan desa, Ponkesdes yang tak kunjung cair di empat bulan pertama awal tahun.
tidak hanya itu, PKB juga membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan vaksinasi di daerah khususnya warga pedesaan. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan herd emmunity.
kerja kerakyatan yang telah membuahkan hasil tersebut diharapkan tidak lantas membuat kader PKB berpuas diri. Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu mengingatkan kadernya di daerah untuk terus melakukan pelayanan dan advokasi hak-hak masyarakat. Sebab ia sadar masih banyak warga yang membuhkan bantuan advokasi dari PKB.
“Hasil ini jadi motivasi kami untuk bisa memberikan pelayanan dan perjuangan yang maksimal untuk kepentingan masyarakat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dengan elektabilitas yang demikian itu, Anik berharap pada Pemilu 2024 mendatang bisa dimaksimalkan. Sebab ia tak ingin kejadian di pemilu 2019 lalu terulang kembali. Dimana PKB Jatim memperoleh suara terbanyak namun kalah dalam perolehan kursi di parlemen Jatim dari PDI Perjuangan. PKB dengan total perolehan 4.380.740 suara setelah dikonversi perhitungan Sainte League hanya memperoleh 25 kursi. Sedangkan PDI Perjungan 4.110.205 suara setelah dihitung menggunakan Sainte League memperoleh 27 kursi.