Liputanjatim.com – Kirab Pemilu 2024 Jalur V tiba di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, tepatnya di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo pada Minggu (20/08/2023).
Kirab yang membawa bendera merah putih, bendera pataka KPU serta bendera Parpol Pemilu 2024 itu dipimpin oleh rombongan KPU Kota Makassar dan KPU Sulawesi Selatan.
Mereka kemudian diterima oleh Ketua KPU Jawa Timur dan jajaran komisioner Kabupaten Sidoarjo. Bahkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali turut serta menyambut kedatangan rombongan tersebut.
Kirab yang telah diluncurkan sejak 14 Februari 2023 lalu di Kabupaten Pulau Morotai itu sebelumnya telah melewati Provinsi Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan selama 194 hari.
Rencananya bendera yang diterimakan itu akan dikelilingkan di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo selama 8 hari sebelum nanti diserahterimakan di Kabupaten/Kota Mojokerto.
Ketua KPU Jawa Timur Zainul Anam menyampaikan, dipilihnya Kabupaten Sidoarjo sebagai tempat pertama Kirab Pemilu di Jawa Timur karena memiliki semangat yang besar dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki jumlah pemilih yang sangat besar, yaitu mencapai angka 1.490.000 pemilih.
Karenanya Kabupaten Sidoarjo dipandang dapat menjadi barometer kesuksesan pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang bagi Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kabupaten Sidoarjo yang selama ini telah memiliki kontribusi yang luar biasa kepada penyelenggara pemilu yang sebagai bukti dapat dilihat kegiatan bisa terlaksana dengan sangat meriah dengan sangat mewah,” ucapnya.
Sementara Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menuturkan, Pemilu sebagai salah satu proses demokrasi perlu dipahami dengan baik oleh para pemilih pemula.
Menurutnya, Pemilu dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang diharapkan mampu melakukan perubahan positif dalam pembangunan nasional.
“Yang namanya produk pemilu pasti hasilnya adalah pemimpin yang esensinya bukan hanya berdasarkan kuantitas tetapi kualitasnya. Nantinya, akan terlihat seberapa besar pengaruh perubahan yang dibawa oleh pemimpin yang terpilih,” ujarnya.
Untuk itu, Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor ini menekankan pentingnya pendidikan politik bagi pemula yaitu generasi muda agar dapat memunculkan pemimpin-pemimpin yang dapat membawa perubahan tersebut.
“Output dari pemilu nantinya adalah bukan sekedar jumlah partisipasinya tetapi kualitas pemilih kita yaitu pendidikan politik pada generasi muda yang harus kita kejar dan ditanamkan,” jelasnya.
Gus Muhdlor berharap KPU Kabupaten Sidoarjo dapat memberikan perhatian khusus terhadap hal tersebut. Mengingat Kabupaten Sidoarjo memiliki jumlah pemilih pemula yang cukup besar dengan prosentase 40%.
“Semoga Kabupaten Sidoarjo melalui KPU dan semua komisionernya menjadi promotor bahwa pemilu di Sidoarjo bukan hanya berdasarkan kuantitas dan angka-angka saja tetapi hasil kualitas melebihi apa yang menjadi ekspektasi oleh masyarakat,” tutupnya.